ANALISIS PELAKSANAAN TAREKAT DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM TRADISIONAL
Abstract
Abstract
Tarekat is the path that Sufis must take to get as close to God as possible, which then implies the existence of its own organization, shaykh, rituals, and forms of dhikr. The word tharîqah in the Quran is found nine times in five letters,15 namely Q.S. al-Nisâ'/4: 168-169; Q.S. Thâhâ/20: 63, 77, and 104; Q.S. al-Ahqâf/46: 30; Q.S. al-Mu'minûn/23: 17; Q.S. al-Jin/72: 11, and 16. All of the above verses boil down to one meaning, namely the path traveled, both the path of goodness and straightness and the path of misguidance. The type of writing in this article is literature revieu or literature, the data is described descriptively, so that it shows a scientific study that can be developed further. The results of this discussion are about the study of traditional Islamic education, namely Islamic education that focuses more on religious sciences alone by ignoring modern sciences, traditional Islamic education has long been known to us such as Madrasah, Pondok Pesantren, Surau and Meunasah. The implementation of tariqah in traditional Islamic educational institutions is to practice freely according to their own tastes (literally) and follow certain tariqah organizations and practice wirid or dhikr in accordance with the material and methods determined in the tariqah.
Keywords: Implementation Analysis, Tariqah, Traditional Islamic Education Institutions
Abstrak
Tarekat adalah jalan yang harus ditempuh oleh para sufi untuk bisa sedekat mungkin dengan Tuhan, yang kemudian menyiratkan adanya organisasi, syekh, ritual, dan bentuk-bentuk zikir tersendiri. Kata tharîqah dalam al-Qur'an ditemukan sebanyak sembilan kali dalam lima surat,15 yaitu Q.S. al-Nisâ'/4: 168-169; Q.S. Thâhâ/20: 63, 77, dan 104; Q.S. al-Ahqâf/46: 30; Q.S. al-Mu'minûn/23: 17; Q.S. al-Jin/72: 11, dan 16. Semua ayat di atas bermuara pada satu makna, yaitu jalan yang dilalui, baik jalan kebaikan dan kelurusan maupun jalan kesesatan. Jenis penulisan dalam artikel ini adalah literature revieu atau kepustakaan, data-data diuraikan secara deskriptif, sehingga menunjukkan suatu kajian ilmiah yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Hasil dari pembahasan ini adalah tentang kajian pendidikan Islam tradisional yaitu pendidikan Islam yang lebih menitikberatkan pada ilmu-ilmu agama saja dengan mengabaikan ilmu-ilmu modern, pendidikan Islam tradisional telah lama kita kenal seperti Madrasah, Pondok Pesantren, Surau dan Meunasah. Pelaksanaan tarekat dalam lembaga pendidikan Islam tradisional adalah mengamalkan secara bebas sesuai dengan selera masing-masing (secara harfiah) dan mengikuti organisasi tarekat tertentu serta mengamalkan wirid atau dzikir sesuai dengan materi dan metode yang telah ditentukan dalam tarekat tersebut.
Kata kunci: Analisis Implementasi, Tarekat, Lembaga Pendidikan Islam Tradisional
Downloads
References
Afrizal. (2015). Qualitative Research Methods. Rajawali Pers.
Arisandi, E. (n.d.). Kepemimpinan mudir Pondok Pesantren al-Ittfaaqiah indralaya ogan ilir Sumatera Selatan. Repository.Uinjkt.Ac.Id.
Beni Ahmad Saebani, A. H. (2012). Ilmu Akhlak. Cv. Pustaka Setia.
Fiandi, A., & Ilmi, D. (2022). Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam Kontemporer. An-Nidzam: Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Studi Islam, 9(2), 206–218. https://ejournal.iainu-kebumen.ac.id/index.php/An-Nidzam/article/view/999
Fiandi, A., Warmanto, E., & Iswantir, I. (2023). Manajemen Kurikulum Pembelajaran Islam di Pesantren Menghadapi Era 4.0. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(1), 3639–3646. https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/5776
Idrus. (2018). Pesantren, Kyai Dan Tarekat (Potret Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia).
Ikrimah, T. F. (2019). Sejarah perkembangan Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Kedinding Surabaya Tahun 1985-2018. digilib.uinsby.ac.id.
Khoiruddin, M. (2018). Pendidikan Islam Tradisional Dan Modern. Tasyri’, 25(2), 93.
Kodir, M. (2020). SOSIALISASI TAREKAT QODIRIYAH NAQSYABANDIYAH (TQN) PONDOK PESANTREN SURYALAYA TERHADAP MASYARAKAT SEKITAR. ISTIQAMAH: Jurnal Ilmu Tasawuf.
Langgulun, H. (2013). Pendidikan Islam Dalam Abad 21. PT. Pustaka Husna Baru.
Nasikhin, A., & Yani, M. T. (2014). Kepemimpinan Kiai dan Partisipasi Politik Santri di PP. Al-Ishlah Prambon Tergayang Soko Tuban. Kajian Moral Dan ….
Nasution, H. (2013). Teologi Islam Rasional: Apresiasi Terhadap Wacana Dan Praktikharun Nasution. Ciputat Pers.
Neliwati, N. (2019). Pondok pesantren modern: sistem pendidikan, manajemen dan kepemimpinan dilengkapi konsep dan studi kasus. repository.uinsu.ac.id.
Rahmawati. (2014). Tarekat Dan Perkembangannya. Al-Munzir, 7(1), 85.
Ramayulis. (2011). Ilmu Pendidikan Islam. Kalam Mulia.
Sabriadi, H., & Wakia, N. (2021). Problematika Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar di Perguruan Tinggi. Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 11(2), 175–184.
Sayidah, N. (2018). Metodologi Penelitian Disertai Dengan Contoh Penerapannya Dalam Penelitian. Zifatama Jawara.
Siregar, L. H. (2009). Sejarah Tarekat Dan Dinamika Sosial. Miqot, 33(2), 172–173.
Suliyati, T. T. (2010). PESANTREN PUTRI DALAM DINAMIKA MASYARAKAT. PESANTREN PUTRI DALAM DINAMIKA ….
Tafsir, A. (2010). Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Rosdakarya.
Tedy, A. (2017). Tarekat Mu’tabaroh Di Indonesia (Studi Tarekat Shiddiqiyyah Dan Ajarannya). El-Afkar, 6(1), 32–33.
Zuhdiyah, Z. (2013). Pendekatan Terpadu dalam Membentuk Karakter Santri di Pondok Pesantren Sabilul Hasanah Banyuasin III. Intizar.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Buyung buy
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.