Persimpangan Antara Kesehatan Mental dan Kriminalitas: Wawasan dari Penelitian Kriminologi

Authors

  • Dian Sita Hapsari Fakultas Hukum, Universitas Bung Karno
  • Hudi Yusuf Fakultas Hukum Universitas Bung Karno

Keywords:

Kriminalitas, Kesehatan Mental, Gangguan Kesehatan Mental

Abstract

Kesehatan mental yang terganggu dan kriminalitas sering kali dapat berkaitan satu sama lain, memunculkan pertanyaan tentang hubungan antara keduanya. Artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang kondisi kesehatan mental yang dapat mempengaruhi perilaku kriminalitas, serta dampak hukum dan sosialnya. Penelitian kriminologi yang relevan digunakan untuk memperkuat argumen dalam artikel ini. Diskusi meliputi faktor faktor risiko terkait dengan gangguan mental dan pelanggaran hukum, intervensi yang dapat dilakukan untuk mencegah kriminalitas terkait dengan gangguan kesehatan mental, dan perdebatan tentang tanggung jawab pidana dalam kasus yang melibatkan individu dengan gangguan kesehatan mental. Diharapkan artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang persimpangan antara kesehatan mental dan kriminalitas serta implikasinya dalam konteks hukum.Persimpangan antara kesehatan mental dan kriminalitas telah menjadi fokus perhatian yang meningkat dalam bidang hukum dan kriminologi. Kesehatan mental yang buruk seringkali terkait erat dengan perilaku kriminal, dan sebaliknya, pengalaman kriminalitas dapat memperburuk kondisi kesehatan mental seseorang. Penelitian kriminologi telah memainkan peran kunci dalam memahami hubungan kompleks ini, mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang terlibat, dan mengembangkan intervensi yang efektif. Artikel ini menyajikan tinjauan tentang penelitian kriminologi terkait dengan persimpangan kesehatan mental dan kriminalitas, dengan fokus pada faktor-faktor risiko, intervensi, dan implikasi kebijakan.Faktor-faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan individu dengan gangguan kesehatan mental terlibat dalam perilaku kriminal, seperti kurangnya akses terhadap layanan kesehatan mental dan stigma sosial, diperinci. Penelitian kriminologi juga mengungkapkan bahwa intervensi seperti program rehabilitasi di penjara dan layanan dukungan komunitas dapat mengurangi tingkat kriminalitas di antara individu dengan gangguan kesehatan mental. Implikasi kebijakan yang didasarkan pada bukti juga disoroti, termasuk kebijakan untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental dan mengurangi stigma sosial.Kesimpulannya, persimpangan antara kesehatan mental dan kriminalitas memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai disiplin ilmu. Dengan memanfaatkan wawasan dari penelitian kriminologi, upaya dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi kriminalitas yang terkait dengan kesehatan mental, serta meningkatkan kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Hodgins, S. (2009). Violence Among People With Schizophrenia: Phenotypes and Neurobiology. The Journal of the American Medical Association, 301(19), 2044-2045.

Moffitt, T., Caspi, A., Rutter, M., & Silva, P. (2005). Origins of Externalizing Behavior Problems at Eight Years of Age. The Journal of the American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, 44(8), 790-798.

Monahan, J. (1999). The Clinical Roots of the Violence Risk Appraisal Instrument. The Journal of Law, Medicine & Ethics, 27(3), 269-276.

Redding, R. E. (2005). Mental Health in Criminal Law and Public Policy. The Journal of the American Academy of Psychiatry and the Law, 33(4), 544-547

Downloads

Published

2024-05-06

How to Cite

Dian Sita Hapsari, & Hudi Yusuf. (2024). Persimpangan Antara Kesehatan Mental dan Kriminalitas: Wawasan dari Penelitian Kriminologi. Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara, 1(2), 1508–1516. Retrieved from https://jicnusantara.com/index.php/jicn/article/view/175

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 8 > >> 

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.