GAMBARAN UMUM DAN PREVALANSI KEMATIAN AKIBAT ASFIKSIA

Authors

  • Gomulia Oscar Fakultas Hukum, Universitas Bung Karno
  • Hudi Yusuf Fakultas Hukum Universitas Bung Karno

Keywords:

asfiksia, asfiksia mekanik, forensik

Abstract

Asfiksia adalah istilah medis yang menjelaskan suatu keadaan di mana terjadi gangguan pertukaran udara dalam saluran pernapasan. Gangguan ini menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah (hipoksia) dan peningkatan kadar karbon dioksida (hiperkapnia). Kondisi ini dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani karena tubuh memerlukan oksigen untuk fungsi vital organ dan jaringan. Asfiksia mekanik adalah salah satu bentuk asfiksia yang terjadi ketika udara pernapasan terhalang memasuki saluran pernapasan oleh berbagai sebab kekerasan yang bersifat mekanik. Penyebab utama asfiksia mekanik meliputi: Pembekapan: Menutup saluran pernapasan dengan tangan atau alat lain sehingga udara tidak bisa masuk, Penyumpalan: Menyumbat saluran pernapasan dengan benda seperti makanan, cairan, atau benda asing lainnya, Jeratan: Menggunakan tali atau benda lainnya untuk menekan leher sehingga menghalangi aliran udara.Cekikan: Menekan leher dengan tangan atau alat lain, mencegah udara masuk ke paru-paru, Tergantung: Posisi tubuh yang menggantung dengan leher terjerat, menyebabkan tekanan pada saluran pernapasan dan pembuluh darah di leher, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kasus asfiksia, yaitu dengan melihat faktor-faktor penyebab, ciri-ciri klinis, dan hasil pemeriksaan forensik pada korban. Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, yang berarti penelitian ini didasarkan pada analisis hukum dan peraturan yang berlaku terkait dengan kasus asfiksia. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil pemeriksaan luar dan autopsi yang sudah ada. Pemeriksaan luar mencakup observasi visual terhadap tanda-tanda fisik pada tubuh korban, seperti adanya memar, bekas jeratan, atau tanda lain yang menunjukkan kekerasan. Autopsi dilakukan untuk memeriksa bagian dalam tubuh korban, termasuk organ-organ vital, untuk menentukan penyebab pasti kematian dan mekanisme asfiksia yang terjadi. Dengan memahami gambaran kasus asfiksia melalui metode ini, peneliti dapat memberikan rekomendasi yang lebih baik untuk pencegahan, penanganan, dan penyelesaian hukum terhadap kasus-kasus asfiksia. Penelitian ini juga penting untuk meningkatkan pemahaman tentang bagaimana berbagai bentuk kekerasan mekanik dapat mengakibatkan kematian melalui asfiksia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Apuranto H, Asphyxia. In: Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Surabaya: Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga 2007.p:71-99

Apuranto H, Hoediyanto. Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Edisi Ketiga. Bagian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Kedokteran Universitas Airlangga: Surabaya.2007.

Budiyanto A, Widiatmaka W, Sudiono S, Mun'im TWA, Sidhi, Hertian S, dkk. Kematian Akibat Asfiksia Mekanik. Dalam: Ilmu kedokteran forensik Jakara: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 1997. h. 64-70.

Chadha PV. Catatan Kuliah Ilmu Forensik dan Toksikologi. Jakarta: Widya Medika. 1995.p: 47-8

Dahlan S. Ilmu Kedokteran Forensik Pedoman Bagi Dokter dan Penegak Hukum. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.2008.

DiMaio VJ, DiMaio D, penyunting. Kematian karena tenggelam. Dalam: Patologi Forensik Edisi Kedua. AS: CRC Press LLC; 2001.

Idries A M. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensic, Edisi Pertama. Binarupa aksara: Jakarta. 1997.

Knight B. Asfiksia dan Tekanan pada Leher dan Dada. Dalam: Kedokteran forensik Simpson, edisi kesebelas. London: Oxford University Press, Inc. 2001. hal:87-90

Leonardo. Asfiksia forensik. Bagian Ilmu Forensik RSU Dr. Pirngadi Medan. [cited July 2008][online September 2012]. Available at: www. kabarindonesia.com

Porth CM. Perubahan Fungsi Pernafasan: Gangguan Pertukaran Gas. Dalam: penting dari patofisiologi, konsep keadaan kesehatan yang berubah. Philadelphia: Lippincott Williams dan Wilkins. 2004.p:397

Aflani Iwan, dkk. Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal, Cetakan ke-3, PT Raja: Depok. 2017

https://www.alodokter.com/asfiksia-dapat-berakibat-fatal-waspadai-penyebabnya

Downloads

Published

2024-05-14

How to Cite

Gomulia Oscar, & Hudi Yusuf. (2024). GAMBARAN UMUM DAN PREVALANSI KEMATIAN AKIBAT ASFIKSIA. Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara, 1(2), 2124–2135. Retrieved from https://jicnusantara.com/index.php/jicn/article/view/240

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 8 > >> 

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.