Mengantisipasi Gegar Budaya Melalui Pembelajaran BIPA Alat Musik Tradisional Batak Toba

Authors

  • Citra Riskya Simanjuntak Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan
  • Maria Aulia Pratama Sinaga Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan
  • Najwa Sabrina Putri Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan
  • Ratih Susanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan
  • Rika Trinawati Sinaga Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan
  • Rut Dorma Silaban Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan
  • Tri Indah Prasasti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan
  • Yesi Jesika Sitepu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan

Keywords:

Pembelajaran BIPA, Gegar Budaya, Alat Musik Tradisional Batak Toba

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengalaman, pemahaman, dan interaksi siswa Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) dengan alat musik tradisional Batak Toba dalam proses pembelajaran budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk memperoleh wawasan mendalam mengenai fenomena yang diselidiki. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2009), metode kualitatif menghasilkan informasi berupa penjelasan tulisan atau ucapan manusia serta tindakan mereka. Penelitian ini berfokus pada penginterpretasian informasi untuk menguraikan sifat-sifat, latar belakang, dan keterkaitan antara variabel yang diamati. Metode induktif digunakan dengan mengumpulkan informasi terlebih dahulu sebelum dianalisis dan diinterpretasikan. Teknik pengumpulan data meliputi observasi langsung, wawancara, dan analisis dokumen. Observasi digunakan untuk mengamati tindakan, komunikasi, dan keadaan dalam lingkungan penelitian. Wawancara memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam melalui interaksi langsung dengan subjek penelitian. Analisis dokumen mencakup sumber-sumber tulisan seperti jurnal, buku, dan dokumen resmi terkait subjek penelitian. Informasi yang diperoleh dianalisis menggunakan metode analisis kualitatif, termasuk pemetaan kode, pengelompokan tema, dan narasi deskriptif. Analisis ini bertujuan menemukan pola, tren, atau keterkaitan dari informasi yang dikumpulkan. Pendekatan deskriptif kualitatif mampu menciptakan pemahaman mendalam tentang fenomena yang diteliti, dengan mengeksplorasi faktor-faktor sosial, budaya, dan situasional yang mempengaruhi fenomena tersebut. Namun, pendekatan ini juga mengandung subyektivitas peneliti dalam interpretasi dan generalisasi yang terbatas. Penelitian ini menyajikan informasi yang jelas mengenai respon dan pemahaman siswa BIPA terhadap penggunaan alat musik tradisional Batak Toba dalam pembelajaran budaya, dengan teknik pengumpulan informasi seperti observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan metode pembelajaran BIPA yang lebih efektif dan kaya akan muatan budaya lokal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adler, P. S. (1975). The Transitional Experience: An Alternative View of Culture Shock. Journal of Humanistic Psychology, 15(4), 13–23.

Bochner, S. (2003). Culture Shock Due to Contact with Unfamiliar Cultures. Journal Online Readings in Psychology and Culture, 8(1), 1–12.

Bock, P. K. (1970). Culture shock: a reader in modern cultural anthropology. New York: Knopf.

Borhaug, Frederique Brossard. dan Harnes, Helga B. 2020. Facilitating Intercultural Education in Majority Student Groups in Higher Education. Taylor and Francis Online.

Bidang, A. S., Erawan, E., & Sary, K. A. (2018). Proses Adaptasi Mahasiswa Perantauan Dalam Menghadapi Gegar Budaya. Journal Ilmu Komunikasi, 6(3), 212–225.

Chakraborty, K. Asmita, T & Savitha, U. (2014). Voice Recognition Using Mfcc Algorithm. Journal Ijirae, Volume 1 Issue 10.

Dayakisni, T., & Yuniardi, S. (2017). Psikologi Lintas Budaya. Malang: UMM Press.

Fadlisyah. Bustami & M.I. (2013). Pengolahan Suara. Yogyakarta; Graha Ilmu

Farid. (2018). Alat musik tradisional provinsi sumatera utara. Di unduh di https://budayaindonesia.org/alat-musik-tradisional.

Hall, Edward. T. (1959). The Silent Language. New York: Doubleday.

Hutabarat, Y., & Sawitri, D. (2015). Hubungan Antara Gegar Budaya Dengan Pengungkapan Diri Pada Mahasiswa Tahun Pertama Bersuku Batak Di Universitas Diponegoro. Jurnal Empati, 4(2), 153–157.

Kim, Y. Y. (2012). Cross Cultural Adaptation. Human Behaviour, 623–630.

Luhtitisari, E. A., & Sudinadji, M. B. (2023). Hubungan kemampuan adaptasi dengan culture shock pada mahasiswa luar jawa di universitas muhammadiyah surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). 1–23.

Lestarina, F., dkk. 2022. Budaya dan Kepariwisataan Sumatera Utara. Medan: FBS Unimed Press.

Lubis, R. (2015). Sosiologi Agama : Memahami Perkembangan Agama dalam Interaksi Sosial. Jakarta: Kencana Indonesia.

Maizan, S. H., Bashori, K., & Hayati, E. N. (2020). Analytical Theory : Gegar Budaya (Culture Shock). Jurnal Psychoidea, 18(2), 147-155. https://doi.org/10.30595/psychoidea.v18i2.6566.

Miyamoto, Y., & Kuhlman, N. (2001). Ameliorating culture shock in Japanese expatriate children in the US. International Journal of Intercultural Relations, 25(1), 21–40.

Mayasari, I., & Sumadyo, B. (2018). Culture Shock (Gegar Budaya) Penutur Jawa Dan Jakarta. Jurnal Lentera, 1(2), 7–20.

Maizan, S. H., Bashori, K., & Hayati, E. N. (2020). Analytical theory: Gegar budaya (culture shock). Jurnal Psycho Idea, 18(2), 147-154.

Moleong, Lexy J. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasrullah, R. (2012). Komunikasi Antarbudaya di Era Budaya Siber. Jakarta, Indonesia : Kencana.

Oberg, K. (1960). Symptoms of Culture Shock. Journal Practical Anthropology, 177-182.

Pedersen, P. (1995). The Five Stages of Culture Shock: Critical Incidents Around the World. Amerika: Greenwood Press.

Putra, F. E. (2019). Kompetensi Komunikasi Antarbudaya Mahasiswa Melayu Selatan Thailand dalam Berbahasa Indonesia di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan. Journal of Islamic Studies, 3(2), 193-206.

Soemantri, N. P. (2019). Adaptasi Budaya Mahasiswa Asal Indonesia Di Australia. Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 18(1), 46–56.

Tallent, N. (1978). Psychology of Adjustment: Understanding Ourselves and Others. New York: David Van Nostrand.

Vebrynda, R. (2015). Persepsi Antarbudaya Mengenai Mahasiswa Indonesia di India. Jurnal Komunikator Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, 11(49), 131–142.

Zhou, Y., Jindal-Snape, D., Topping, K., & Todman, J. (2008). Theoretical models of culture shock and adaptation in international students in higher education. Journal Studies in Higher Education, 33(1), 63–75.

Birbeck, D & Dummond, M. (2006). Very Young Children’s Body Image: Bodies and Minds Under Construction. International Education Journal, 7(4). dilihat 12 Desember 2006. http://iej.com

Downloads

Published

2024-06-05

How to Cite

Citra Riskya Simanjuntak, Maria Aulia Pratama Sinaga, Najwa Sabrina Putri, Ratih Susanti, Rika Trinawati Sinaga, Rut Dorma Silaban, … Yesi Jesika Sitepu. (2024). Mengantisipasi Gegar Budaya Melalui Pembelajaran BIPA Alat Musik Tradisional Batak Toba. Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara, 1(3), 3257–3276. Retrieved from https://jicnusantara.com/index.php/jicn/article/view/374

Most read articles by the same author(s)

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.