MAKNA DAN FUNGSI REJUNGAN SUKU BESEMAH DI KECAMATAN TANJUNG SAKTI PUMU

Authors

  • Melisa Wulandari STKIP Muhammadiyah Pagaralam
  • Arni wijaya STKIP Muhammadiyah Pagaralam
  • Ike Tri Pebrianti STKIP Muhammadiyah Pagaralam

Keywords:

Makna Fungsi Rejungan, Suku Besemah

Abstract

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimanakah makna sastra lisan rejungan di Kecamatan Tanjung Sakti PUMU? dan (2) bagaimanakah fungsi sastra lisan rejungan di Kecamatan Tanjung Sakti PUMU. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan makna sastra lisan rejungan di Kecamatan Tanjung Sakti PUMU dan (2) untuk mendeskripsikan fungsi sastra lisan rejungan di Kecamatan Tanjung Sakti PUMU. Data dan sumber data menggunakan data primer yaitu data asli yang diperoleh dari informan-informan yang merupakan penduduk asli di Kecamatan Tanjung Sakti PUMU. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan dari 20 (dua puluh) syair rejungan yang terkumpul ditemukan kutipan syair rejungan yang memiliki makna yang terdiri dari 7 makna leksikal, 6 makna referensial, 2 makna nonreferensial, 3 makna pribahasa, 18 makna denotatif, 26 makna konotatif, dan 9 makna asosiatif. Sedangkan dalam fungsi sastra lisan terdapat 9 fungsi sastra lisan sebagai hiburan, 5 fungsi sastra lisan sebagai menyimpan puitika kosakata yang kaya, 15 fungsi sastra lisan sebagai sarana pendidikan, 11 fungsi sastra lisan sebagai ajang nostalgia bagi masyarakat yang dikampung mengingat ikatan berkampung dan bersuku. Jadi, dari 20 syair rejungan terdapat 26 kutipan syair rejungan yang memiliki makna yang didominasi oleh makna konotatif, 15 fungsi sastra lisan yang didominasi oleh sastra lisan sebagai pendidikan karena syair rejungan memberikan ilmu kepada penikmat rejungan.

References

Amalia, Arisni K. & Fadhilasari I. 2014. Buku Ajar Sastra Indonesia. Bandung: PT Indonesia Emas Grup.

Apolonius Yohanes, 2019. Makna Dan Fungsi Tradisi Nyanyian Du Du Dengu Dalam Upacara Penjemputan Bayi Yesus Di Paroki Salib Suci Maulo’o, Desa Mbegu Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka. Jurusan Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Katolik Widya Mandira.

Chaer, A 2019. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta PT Rineka Cipta.

Gazali, 2016, Struktur, Fungsi, dan Nilai Nyanyian Rakyat Kaili. Palu: Universitas Tadulako

Hawa, masnuatul. 2017 Teori sastra: Yogyakarta: grup penerbitan Cv Budi Utama

Indrastuti, K.S.N. 2023. Sastra Lisan Eksintesi, fungsi, dan revitaisasi. Yogyakarta Gadjah Mada University Press anggota IKPAI dan APPTI.

Indrawan, T. 2014 Peribahasa puisi pantun sajak. Jakarta: Internasional Standart Book Number.

Mady Lani, 2021. Pagaralam Dalam Berbagai Catatan. Yogyakarta Indonesia

Putri,R V. 2024. Pengantar Semantik Bahasa dan Sastra indonesia. Malang:Litnus

Ratna, 2020, Metodologi Penelitian Sastra, Cirebon Timur UH 111 Yogyakarta 55 167

Rendy Febrianto, 2016. Analisis Makna Dan Fungsi Lagu Pada Kesenian “Seni Naluri Reyog Brijo Lor” Dalam Memperingati Upacara Bersih Desa Kalikebo, Trucuk, Klaten. Jurusan Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta.

Sugiarto, 2015. Mengenal Sastra Lama, Yogyakarta:Penerbit Andi

Sujarweni,W.V.2023. Metodologi Peneitian Lengkap, Praktis, dan mudah dipahami. Yogyakarta:PT Pustaka Baru.

Toyidin 2022. Memahami bunyi puisi. (Textium Ruko Jambusari No.7A Yogyakarta 55283)

Zaini, M. (2018). Mengenal tunjuk ajar melayu dalam pantun, gurindam, dan syair, Jakarta: badan pengembangan dan pembinaan bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Downloads

Published

2025-06-20