PENCIPTAAN BATIK TULIS BERBASIS ORNAMEN PAKPAK

Authors

  • Sabar Banurea Universitas Negeri Medan

Keywords:

Batik tulis, Ornamen Pakpak, Penciptaan, Kriya tekstil

Abstract

Batik merupakan hasil budaya warisan nenek moyang yang harus dijaga dengan baik dan benar, sebagaimana yang telas disampaikan oleh UNESCO dan mengakui bahwa keseluruhan teknik, tegnologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait telah ditetapkan sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya sejak 2 Oktober 2009. Penciptaan batik tulis berbasis ornamen Pakpak ini bertujuan sebagai upaya pelestarian budaya dan mengahsilkan karya kriya yang memiliki nilai estetika yang tinggi dan dapat dijadikan sebagai bahan produk. Dalam proses ini menghasilkan 12 karya, dengan masing masing memiliki ukuran yang sama 200 x 100 cm dan menggunakan motif ornamen suku Pakpak. Teknik yang digunakan adalah tekni batik tulis pada media kain mori primisima yang memungkinkan proses pengerjaannya secara tradisionl dan manual. Metode penciptaan yang dikembangkan Alma Hawkins berupa ekplorasi, improvisasi ( eksperimentasi), dan pembentukan (perwujudan), dapat membatu penelitian secara sistematis. Hasil karya batik tulis yang dihasilkan menunjukkan keunikan visul, kekuatan karakter lokal, serta menjadi media pengenalan dan pelestarian budaya Pakpak kepada masyarakat luas. Penciptaan ini juga menunjukkan nilai nilai budaya lokal dapat diangkat dan dikembangkan dalam bentuk karya seni kriya yang relevan sebagai produk kreatif.

References

Adhari, Yasser Arafat. (2013). Mengenal Batik. Binjai: The Y production.

Atmojo Wahyu Tri, Misgiya dan Sri Wiratma. (2015). Implementasi Ornamen Pada Kerajinan Keramik. Medan: UNIMED.

Atmojo Wahyu Tri, Misgiya, & Wiratma Sri. (2020). Batik Eksplorasi Kearifan Lokal Ornamen Sumatera Utara. Medan: CV. Kencana Emas Sejahtera.

Gustami S.P. (2008). Nukilan Seni Ornamen Indonesia. Yogyakarta: Arindo Nusa Media.

Hasanuddin. (1997). Ornamen (Ragam Hias) Rumah Adat Batak Toba. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hawkins Alman. (1964). Creating Through Dance. Amerika Serikat: Princeton Book.

Kaleka Nobertus. (2014). Membatik Dengan Media Kayu. Yogyakarta: Arcitra

Lisbijanto Herry. (2013). Batik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Murywati. (2015). Batik Yogyakarta dan Perjalanannya dari Masa ke Masa. Jakarta: Kaki Langit.

Prawira Nanang Ganda. (2018). Budaya Batik Dermayon. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Pressfield Steven. (2002). The war of art. New York: Ruggen Land.

Rahma Indah. (2022). A to Z, Batik for fashion. Bekasi: Laskar Aksara.

Salma. (2013). Gambar Pada Mori. Jakarta: Grasindo.

Sirait Baginda. (1980). Pengumpulan dan Dokumentasi Ornamen Tradisional di Sumatra Utara. Medan: IKIP (Universitas Negeri Medan).

Soepratno. (1983). Ornamen Ukir Kayu Tradisioal Jawa. Semarang: PT. Effhar.

Sunaryo Aryo. (2009). Ornamen Nusantara Kajian Khusus Tentang Ornamen Indonesia. Semarang: Dahara Prize.

Tim BBKB. (2017). Penuntun Batik. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Torang. (2016). Odong-Odong. Meden: Dinas Kebudayaan Sumatra Utara.Wulandari Ari. (2011). Batik Nusantara. Yogyakarta: Andi Offset.

Downloads

Published

2025-07-10