STANDARISASI PARAMETER SPESIFIK DAN NON SPESIFIK SIMPILISIA RIMPANG TEMU MANGGA (Curcuma mangga Val.)

Authors

  • Evifani Theresia Br Torong Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Widia Sari Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Divia Azahra Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Chrisma Yana Purba Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Emiada Lestari Purba Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Intan Natasya Sabila Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Natanael Priltius Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Eva Dian Sari Marbun Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia

Keywords:

Curcuma mangga Val, simplisia, standarisasi

Abstract

Curcuma mangga Val., atau yang lebih dikenal sebagai temu mangga, merupakan salah satu jenis tanaman obat yang diketahui memiliki berbagai khasiat bagi kesehatan. Manfaat ini sebagian besar berasal dari keberadaan metabolit sekunder dalam tanaman tersebut. Beberapa senyawa bioaktif yang terkandung di bagian rimpang antara lain flavonoid, tanin, serta saponin. Ketiga senyawa ini telah diketahui memiliki peran sebagai agen antimikroba, antioksidan, dan penurun kadar lipid dalam darah. Oleh karena itu, rimpang temu mangga dianggap memiliki potensi tinggi sebagai bahan utama dalam formulasi obat tradisional. Agar kualitas dan keamanannya dapat terjamin, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menetapkan parameter standar, baik yang bersifat spesifik maupun nonspesifik, terhadap simplisia dari rimpang temu mangga. Studi ini dilakukan dengan berbagai metode, termasuk analisis makroskopis dan mikroskopis guna menilai karakteristik fisik serta struktur jaringan simplisia. Di samping itu, dilakukan pula analisis fitokimia untuk mengetahui kandungan senyawa aktif dalam bahan tersebut. Parameter spesifik yang dianalisis mencakup kandungan sari yang dapat larut dalam pelarut air maupun etanol. Sedangkan parameter nonspesifik meliputi berbagai aspek, seperti susut pengeringan, tingkat kelembaban, kadar abu total, serta kandungan abu yang tidak larut dalam asam. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa secara visual dan mikroskopis, simplisia memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan. Dalam uji fitokimia, flavonoid, tanin, dan saponin berhasil terdeteksi dengan jelas. Pada analisis parameter spesifik, kandungan sari larut dalam etanol telah mencapai nilai yang sesuai dengan syarat minimal. Namun, hasil untuk sari larut dalam air hanya mencapai 15%, yang masih lebih rendah dibandingkan batas minimum 18,8% sebagaimana tercantum dalam Farmakope Herbal Indonesia. Sementara itu, dari parameter nonspesifik, hanya kadar abu total sebesar 0,5% yang masih berada dalam rentang toleransi. Nilai susut pengeringan sebesar 10,006%, kadar air 10,01%, serta abu tidak larut dalam asam sebesar 4,70% semuanya melampaui batas maksimum yang ditetapkan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kualitas simplisia rimpang temu mangga belum sepenuhnya sesuai dengan standar yang ditetapkan. Oleh sebab itu, diperlukan perbaikan terutama pada proses pencucian, pengeringan, dan penyimpanan, agar bahan tersebut memenuhi persyaratan mutu dalam Farmakope Herbal Indonesia serta aman digunakan sebagai bahan baku jamu.

References

Amelia, J. R., Azni, I. N., Basriman, I., & Prasasti, F. N. W. (2021). Karakteristik Kimia Minuman Sari Tempe-Jahe Dengan Penambahan Carboxy Methyl Cellulose dan Gom Arab pada Konsentrasi Yang Berbeda. Chimica et Natura Acta, 9(1). https://doi.org/10.24198/cna.v9.n1.33038

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1989). Materi Farmakope Indonesia (Edisi ke-3). Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Depkes RI. (2000). Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Elfira, E., Oktavinola Kaban, F. O., Nasution, D. L., & Nurbaiti. (2024). ANALISIS UJI SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK ETANOL DAUN SENDUDUK. Jurnal Farmasetis, 13, 129–138.

Evifania, R. D., Apridamayanti, P., & Sari, R. (2020). Uji parameter spesifik dan nonspesifik simplisia daun senggani (Melastoma malabathricum L.). Jurnal Cerebellum, 5(4A), 17. https://doi.org/10.26418/jc.v6i1.43348

Handayani, D., Halimatushadyah, E., & Krismayadi, K. (2023). Standarisasi Mutu Simplisia Rimpang Kunyit Dan Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma longa Linn). Pharmacy Genius, 2(1), 43–59. https://doi.org/10.56359/pharmgen.v2i1.173

Hartono, Y. I., Widyastuti, I., Luthfah, H. Z., Islamadina, R., Can, A. T., & Rohman, A. (2020). Total Flavonoid Content and Antioxidant Activity of Temu Mangga (Curcuma mangga Val. & Zijp) and its Classification with Chemometrics. Journal of Food and Pharmaceutical Sciences, 8(1), 4. https://doi.org/10.22146/jfps.650

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Farmakope Herbal Indonesia (Edisi II). Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Latifa, N. N., Mulqie, L., & Hazar, S. (2022). Penetapan Kadar Sari Larut Air Dan Kadar Sari Larut Etanol Simplisia Buah Tin (Ficus carica L.). 2, 1–4. https://doi.org/10.29313/bcsp.v2i2.ID

Mulyani, F., Rahayu, Y. P., Daulay, A. S., & Nasution, H. M. (2023). Skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun mangga kasturi (Mangifera casturi Koesterm.) dari Gampong Drien Bungong, Pidie Jaya dengan metode DPPH. Journal of Pharmaceutical and Sciences, 49–63.

Nugraha, D. F., Magfirah, N. W., & Henjani, N. (2021). Perbandingan Aktivitas Antihiperlipidemia Infusa Rimpang Temu Mangga dan Daun Ketepeng Cina. Journal Pharmasci (Journal of Pharmacy and Science), 6(2), 81–87. https://doi.org/10.53342/pharmasci.v6i2.223

Safriana, Andilala, Fatimah, C., & Samran. (2021). Profil Fitokimia Simplisia dan Ekstrak Etanol Daun Kedondong Pagar (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.) sebagai Tanaman Obat. JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA, 19(2), 226–230. https://doi.org/10.35814/jifi.v19i2.936

Susiloningrum, D., & Indrawati, D. (2020). PENAPISAN FITOKIMIA DAN ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL RIMPANG TEMU MANGGA (Curcuma mangga Valeton & Zijp.) DENGAN PERBEDAAN POLARITAS PELARUT. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 9(2), 126. https://doi.org/10.31596/jcu.v9i2.593

Ulfah, M., Priyanto, W., & Prabowo, H. (2022). KAJIAN KADAR AIR TERHADAP UMUR SIMPANSIMPLISIA NABATI MINUMAN FUNGSIONAL WEDANG REMPAH. Jurnal Pendidikan Dasar Dan Sosial Humaniora, 1. https://bajangjournal.com/index.php/JPDSH

Vonna, A., Desiyana, L. S., Hafsyari, R., & Illian, D. N. (2021). Analisis Fitokimia dan Karakterisasi dari Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia calabura L.). Jurnal Bioleuser, 5(3), 8–12. http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/bioleuser

Wahidah, S. W., Fadhilah, K. N., Nahhar, H., Afifah, S. N., & Gunarti, N. S. (2021a). UJI SKRINING FITOKIMIA DARI AMILUM FAMILIA ZINGIBERACEAE. Jurnal Buana Farma, 1(2), 5–8. https://doi.org/10.36805/jbf.v1i2.105

Wahidah, S. W., Fadhilah, K. N., Nahhar, H., Afifah, S. N., & Gunarti, N. S. (2021b). UJI SKRINING FITOKIMIA DARI AMILUM FAMILIA ZINGIBERACEAE. In Jurnal Buana Farma (Vol. 1).

Widiawati, W., & Qodri, U. L. (2023). Analisis Fitokimia Dan Penentuan Kadar Fenolik Total Pada Ekstrak Etanol Tebu Merah Dan Tebu Hijau (Saccharum officinarum L.). Jurnal Farmasi Tinctura, 4(2), 91–102. https://doi.org/10.35316/tinctura.v4i2.3175

Downloads

Published

2025-07-30