ANALISIS KETERSEDIAAN FASILITAS UMUM TERHADAP JUMLAH PERTUMBUHAN PENDUDUK DI KELURAHAN PUJIDADI, KECAMATAN BINJAI SELATAN

Authors

  • Sahala Fransiskus Marbun Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
  • Chelsea Sarah Juniarti Siallagan Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
  • Terey Citha Siregar Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
  • Haniyah Ramadhani Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
  • Katarina Yoana Uly Artha Sagala Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan

Keywords:

Fasilitas Umum, Pertumbuhan Penduduk, Sistem Informasi Geografis (SIG)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakan hubungan spasial antara ketersediaan fasilitas umum (fasum) dengan pertumbuhan penduduk di Kelurahan Pujidadi, Kecamatan Binjai Selatan, sebagai cerminan dinamika wilayah dalam kajian Geografi Regional Indonesia1111. Pertumbuhan penduduk yang pesat (mencapai 8.798 jiwa dengan kepadatan $\pm$ 6.285 jiwa/km$^2$) di Kelurahan Pujidadi belum sepenuhnya diimbangi dengan pemerataan fasilitas publik, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan pembangunan antarwilayah (disparitas spasial).Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif yang didukung oleh analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG)3. Data spasial dan sekunder dari BPS Kota Binjai dan INA-Geoportal diolah menggunakan teknik overlay analysis, buffering, dan spatial gap analysis di ArcGIS 10.8.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola persebaran fasilitas umum (pendidikan, kesehatan, dan ibadah) di Kelurahan Pujidadi cenderung mengelompok (clustered pattern), yang sejalan dengan teori Central Place Theory. Konsentrasi fasilitas ditemukan di bagian tengah hingga selatan wilayah, yang merupakan pusat aktivitas sosial dan permukiman lama. Sebaliknya, analisis buffering mengindikasikan bahwa wilayah bagian utara—yang merupakan kawasan permukiman baru—berada di luar jangkauan layanan optimal fasilitas kesehatan (lebih dari 500 meter). Jumlah fasilitas kesehatan (dua puskesmas) juga belum mencapai rasio ideal Kementerian Kesehatan (satu puskesmas per 5.000 penduduk). Kondisi ini menunjukkan adanya kesenjangan spasial dalam distribusi pelayanan publik, di mana wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi tidak selalu memiliki fasilitas yang proporsional9. Secara regional, fenomena ini mencerminkan pola umum pembangunan wilayah perkotaan di Indonesia bagian barat yang berlangsung cepat tetapi tidak merata.Penelitian ini menyimpulkan perlunya kebijakan pembangunan yang lebih terdesentralisasi, seperti penambahan fasilitas kesehatan dan pendidikan di kawasan utara Pujidadi, serta peningkatan konektivitas jalan lingkungan, dengan memanfaatkan analisis spasial berbasis SIG untuk mencapai perencanaan tata ruang yang adil dan berkelanjutan

References

Badan Informasi Geospasial (BIG). (2023). Peta Dasar Administratif Indonesia. Cibinong: BIG.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Binjai. (2024). Binjai Selatan in Figures 2024. Binjai: BPS Kota Binjai. Berlin: Springer.

Christaller, W. (2020). Central Place Theoryand Urban Development: Revisiting Spatial Hierarchies.

Fitriani, D., & Hidayat, M. (2023).Ketimpangan spasial dan pemerataan fasilitas publik di wilayah perkotaan.Indonesia. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 11(2), 145–160. https://doi.org/10.14710/jwl.v11i2.5234

Kurniawan, R., Sari, N., & Pradipta, A. (2022). Analisis spasial fasilitas umum dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) di wilayah perkotaan. Jurnal Geografi dan Perencanaan Wilayah, 5(1), 23–34. https://doi.org/10.24843/geoplan.2022.v05.i01

Lestari, S., & Suryana, R. (2023). Evaluasi pemerataan fasilitas publik berbasis SIG di Jawa Barat. Jurnal Geospasial Indonesia, 9(1), 11–25. https://doi.org/10.14203/jgi.v9i1.5321

Longley, P. A., Goodchild, M. F., Maguire, D. J., & Rhind, D. W. (2019). Geographic Information Systems and Science (4th ed.). Hoboken, NJ: Wiley.

Lubis, F., & Harahap, D. (2021). Analisis hubungan kepadatan penduduk dengan akses terhadap fasilitas kesehatan di Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Geografi Regional Sumatera Utara, 8(2), 101–115.

Nasution, S., Rambe, T., & Siregar, N. (2021). Ketersediaan fasilitas publik di wilayah perkotaan dan implikasinya terhadap kualitas hidup masyarakat. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota, 17(3), 245–258. https://doi.org/10.14710/pwk.v17i3.5012

Prasetyo, A., & Susilo, E. (2022). Dampak pertumbuhan penduduk terhadap ketersediaan fasilitas sosial di kawasan perkotaan. Jurnal Kependudukan dan Lingkungan, 7(2), 72–84. https://doi.org/10.24914/jkl.v7i2.4358

Putri, F. D., Santoso, H., & Widodo, D. (2021). Urbanisasi dan ketimpangan wilayah: Studi kasus kota satelit di Indonesia bagian barat. Jurnal Geografi Regional dan Perkotaan, 6(1), 33–45.

Rahmawati, L., & Nugraha, A. (2023). Keadilan spasial dalam pembangunan fasilitas umum di kawasan urban. Jurnal Tata Ruang dan Kota Berkelanjutan, 4(2), 90–106. https://doi.org/10.32734/jtrkb.v4i2.6339

Simanjuntak, R. (2022). Persebaran fasilitas umum di Kota Binjai menggunakan analisis SIG. Jurnal Geografi dan Teknologi Informasi, 5(3), 120–133. https://doi.org/10.25077/jgti.5.3.120-133.2022

Downloads

Published

2025-11-19