Kritik Terhadap Teori Fisik Kriminal dalam Kriminologi Klasik: Studi Kasus Kretschmer dan Relevansinya Saat Ini

Authors

  • Alpiah Handayani Kembaren Fakultas Hukum Universitas Bung Karno
  • Hudi Yusuf Fakultas Hukum Universitas Bung Karno

Keywords:

Ernst Kretschmer, teori konstitusionalisme, bentuk tubuh

Abstract

Teori konstitusionalisme yang dikembangkan oleh Ernst Kretschmer mencoba menghubungkan bentuk tubuh manusia dengan kecenderungan kepribadian dan perilaku kriminal. Dalam klasifikasinya, Kretschmer mengaitkan tipe fisik tertentu seperti athletic, asthenic, dan pyknic dengan predisposisi terhadap tindak kejahatan atau gangguan psikis tertentu. Meskipun teorinya menjadi fondasi awal bagi pendekatan biologis dalam kriminologi, pendekatan ini kini menuai kritik tajam karena dianggap reduksionis, tidak ilmiah, dan berpotensi menjustifikasi diskriminasi berbasis fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ulang validitas teori Kretschmer dalam konteks kriminologi modern. Dengan metode studi pustaka dan tinjauan komparatif terhadap temuan-temuan empiris kontemporer, jurnal ini menunjukkan bahwa hubungan antara bentuk tubuh dan kriminalitas tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Kriminalitas lebih dipengaruhi oleh faktor sosiologis, psikologis, dan lingkungan seperti pengaruh teman sebaya, tekanan ekonomi, serta pola asuh keluarga. Oleh karena itu, penggunaan teori fisik dalam kriminologi harus ditinjau ulang secara kritis untuk mencegah bias dan pelabelan sosial yang keliru.

References

Becker, H. S. (1963). Outsiders: Studies in the sociology of deviance. New York: Free Press.

Kretschmer, E. (1925). Physique and character. London: Kegan Paul.

Merton, R. K. (1938). Social structure and anomie. American Sociological Review, 3(5), 672–682.

Raine, A. (2013). The anatomy of violence: The biological roots of crime. New York: Pantheon Books.

Sutherland, E. H., & Cressey, D. R. (1978). Criminology (10th ed.). Philadelphia: Lippincott.

Downloads

Published

2025-08-07