DAMPAK TARIF PROTEKSIONIS AS ERA TRUMP DAN DINAMIKA HUKUM INVESTASI TERHADAP PROSPEK EKONOMI INDONESIA
Keywords:
Perang dagang AS, tarif impor, investasi asing langsungAbstract
Kebijakan tarif proteksionis yang diberlakukan Amerika Serikat pada era Trump telah meningkatkan ketidakpastian dalam ekonomi global dan memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kebijakan tarif AS serta dinamika regulasi investasi domestik terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia setelah tahun 2025. Dengan menggunakan pendekatan campuran, yaitu simulasi model keseimbangan umum (CGE) secara kuantitatif dan analisis komparatif regulasi investasi secara kualitatif, studi ini menemukan bahwa kebijakan tarif tinggi berpotensi menekan ekspor sektor padat karya Indonesia, seperti tekstil, alas kaki, furnitur, dan sawit. Lebih jauh, tarif tersebut juga dapat menyebabkan relokasi investasi asing langsung (PMA) ke negara-negara dengan kebijakan tarif lebih rendah seperti Vietnam dan Malaysia, sehingga memperbesar risiko kontraksi ekonomi domestik. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia masih relatif moderat, sekitar 4,7%–5,0% per tahun, dengan syarat konsumsi dalam negeri dan investasi domestik tetap kuat. Namun, potensi penurunan PMA sebesar 10%–20% akibat relokasi investasi diperkirakan akan memangkas tambahan pertumbuhan ekonomi sekitar 0,5%–1,2%. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan reformasi regulasi investasi, diversifikasi pasar ekspor, diplomasi ekonomi proaktif, serta penguatan sektor domestik dan kebijakan akomodatif untuk memitigasi dampak negatif kebijakan tarif proteksionis AS tersebut.
References
[1] International Monetary Fund. (2025, April 22). The global economy enters a new era. IMF.
[2] World Bank. (2019). World Development Report 2019: The Changing Nature of Work. World Bank.
[3] Wicaksono, D. (2021). Analisis perbandingan hukum penanaman modal asing Indonesia dengan Vietnam. JAISS (Jurnal Administrasi Investasi Syariah dan Strategis), 2(1), 7–23.
[4] Medina, A. F. (2025, May 7). Indonesia’s Q1 2025 FDI Growth: Mining and Smelting Sectors Lead the Surge. ASEAN Briefing.
[5] Santia, T. (2025, April 23). BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 2,9%, Imbas Perang Dagang. Liputan6.com.
[6] Tanuwidjaja, E. (2025, May 23). Commentary: Weak rupiah could benefit Indonesia in Trump’s trade war. Channel NewsAsia.
[7] Lawder, D., & Hunnicutt, T. (2025, April 5). US starts collecting Trump’s new 10% tariff, smashing global trade norms. Reuters.
[8] Nugroho, A., Hill, H., & Achmadi, A. (2021). Does the US–China trade war increase poverty in a developing country? (A CGE analysis for Indonesia). Economic Modelling, 99, 279–297.
[9] FocusEconomics. (2025, February 5). Indonesia: Economy ends 2024 on a high note. FocusEconomics.
[10] BNP Paribas Economic Research. (2025, April 4). Which ASEAN countries are most vulnerable to the hike in US tariffs? Eco Insight, BNP Paribas.
[11] Ipsos. (2025, April). Impact of US Tariff on Indonesia: A Glimpse into the Reaction and Impact of Tariff Wars in Indonesia. Ipsos.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Muhamad Nur Ismail, Virawaty Virawaty, Vayla Eunique Yvonne Palilingan, Sutedjo Sutedjo , Nicholas Yunix, Natalia Catur Wulansari, Lousia Hariet Ngion, Liliek Kristianti, Jimmy Kurniawan, Andreas Agustinus, Yustinus Taruna

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.