STUDI ETNOBOTANI PEMANFAATAN SIRIH MERAH (PIPER CROCATUM) DAN KUNYIT (CURCUMA LONGA) SEBAGAI TANAMAN OBAT DIABETES MELLITUS PADA MASYARAKAT SUKU KARO

Authors

  • Findi Septiani Universitas Negeri Medan
  • Cicik Suriani Universitas Negeri Medan
  • Geovany Panjaitan Universitas Negeri Medan
  • Cindi Santika Ramadina Universitas Negeri Medan
  • Sakinah Warohmah Universitas Negeri Medan
  • Putri Diana Universitas Negeri Medan
  • Annisa Ridha Riyani Universitas Negeri Medan
  • Maylani Magdalena Br Malau Universitas Negeri Medan
  • Sopi Yanti Universitas Negeri Medan

Keywords:

Diabetes mellitus, Etnobotani, Sirih

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengetahuan etnobotani masyarakat Suku Karo dalam memanfaatkan sirih merah (Piper crocatum) dan kunyit (Curcuma longa) sebagai tanaman obat diabetes mellitus serta mengidentifikasi kandungan bioaktif yang mendukung khasiatnya. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnobotani deskriptif melalui observasi dan wawancara terhadap sepuluh responden di Medan, Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat masih memanfaatkan ramuan tradisional berupa rebusan daun sirih merah dan parutan atau rebusan kunyit, bahkan sebagian mengombinasikan keduanya karena diyakini lebih efektif. Responden merasakan manfaat ramuan ini dalam menurunkan kadar gula darah dengan efek samping minimal seperti mual ringan jika dikonsumsi berlebihan. Temuan ini diperkuat oleh kajian ilmiah bahwa sirih merah mengandung flavonoid, tanin, dan alkaloid, sedangkan kunyit kaya kurkumin yang berperan dalam meningkatkan sensitivitas insulin, memperbaiki metabolisme glukosa, serta melindungi sel β pankreas. Kesimpulannya, pemanfaatan sirih merah dan kunyit tidak hanya menjadi alternatif pengobatan diabetes, tetapi juga bagian dari kearifan lokal yang bernilai kesehatan, ekonomi, dan budaya, sehingga penting untuk dilestarikan serta dikembangkan melalui penelitian farmakologis agar dapat menjadi obat herbal terstandar.

References

Alia, R. N., & Sholih, M. G. (2024). Efektivitas Tanaman Herbal Terhadap Pengobatan Diabetes Melitus. Jurnal Sehat Mandiri, 19(1).

Fransiska, Z., & Arianto, W. (2022). Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat Masyarakat Desa Tamiai Kecamatan Batang Merangin Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. 2(1).

Jeffrey, J., & Sugiaman, V. K. (2023). Pemanfaatan komponen biologi aktif tanaman sirih hijau (Piper betle L.) sebagai antibakteri dalam pencegahan karies gigi. Majalah Kedokteran Gigi Klinik, 8(2), 43. https://doi.org/10.22146/mkgk.77192

Pangestu, A. W., & Warditiani, N. K. (2024). Potensi Kandungan Bioaktif Curcumin pada Rimpang Kunyit Sebagai Agen Antidiabetes. Prosiding Workshop dan Seminar Nasional Farmasi 2024, 3(1).

Syafira, H. A., & Idris, M. (2023). Etnobotani Tanaman Obat di Desa Damuli Pekan Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu Utara. Biology Education Sciece and Technology, 6(2), 190–196.

Yusriana, Y., Kontesa, M., & Afrizal, A. (2025). Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Sirih Merah (Piper croatum) Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe II. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan, 17(1), 33–42. https://doi.org/10.56586/jkk.v17i1.426

Downloads

Published

2025-09-30