Kemajuan Ilmu Pengetahuan pada Masa Dinasti Abbasiyah : Warisan Baitul Hikmah

Authors

  • Muhammad Ray Jhon Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
  • Syahrani Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
  • Felix Agrian Brahmana Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
  • Azrina Hendri Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan

Keywords:

Dinasti Abbasiyah, Baitul Hikmah, ilmu pengetahuan Islam

Abstract

Masa Dinasti Abbasiyah diingat sebagai zaman keemasan Islam karena ilmu pengetahuan berkembang dengan cepat. Pusat utama kejayaannya adalah Baitul Hikmah di Baghdad, yang berperan sebagai perpustakaan dan tempat menerjemahkan serta meneliti. Di situ, karya-karya dari Yunani, Persia, dan India diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan disempurnakan, menghasilkan kemajuan di bidang kedokteran, matematika, astronomi, filsafat, dan teknologi. Sosok-sosok seperti Al-Khawarizmi, Ibnu Sina, dan Al-Farabi menjadi tokoh penting yang karya-karyanya tetap ada selama berabad-abad. Warisan Baitul Hikmah tidak hanya membantu membangun peradaban Islam, tetapi juga menjadi penghubung untuk lahirnya Renaisans di Eropa. Artikel ini membahas bagaimana tradisi ilmiah yang inovatif dan terbuka dari Abbasiyah memberikan pengaruh besar bagi dunia sampai saat ini.

References

Abid, Moh Khusnul, and Purnomo Purnomo. "Peran baitul hikmah dalam mengembangkan pendidikan islam pada masa dinasti abbasiyah." Indonesian Journal of Muhammadiyah Studies (IJMUS) 3.2 (2022): 62-72.

Afif, Moh. "Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Lahirnya Tokoh Muslim Pada Masa Dinasti Abbasiyah. AHSANA MEDIA Jurnal Pemikiran, Pendidikan Dan Penelitian Ke-Islaman, 06 (1), 92." 2020,

Algeriani, A. A. (2017). The House of Wisdom (Bayt al-Hikmah) and its civilizational role. Mediterranean Journal of Social Sciences, 8(5), 111–118. https://doi.org/10.1515/mjss-2017-0035

Abrari Syauqi dkk. (2016). Sejarah Peradaban Islam. Aswaja Pressindo.

A. Hasjmy. (1993). Sejarah Kebudayaan Islam. Bulan Bintang.

Dani, Putri Rahma, and Amril Mansur. "Perkembangan Ilmu Di Dunia Islam Klasik (Abbasiyah)." Multidisciplinary Indonesian Center Journal (MICJO) 2.1 (2025): 452-458.

Edianto, E. (2018). Bani Abbasiyah ( Pembentukan, Perkembangan dan Kemajuan). Jurnal al-Hikmah, 19(2), 38–59.

http://journal.uin- alauddin.ac.id/index.php/al_hikmah/article/view/4136

Fatikhah. (2015). Sejarah Peradaban Islam dari Masa Abbasiyah Hingga Mughol di India. STAIN Press.

Gutas, D. (1998). Greek thought, Arabic culture: The Graeco-Arabic translation movement in Baghdad and early Abbasid society. London: Routledge

Hosen, N. (2017, November 24). Khalifah Al-Ma’mun: Disenangi Ilmuwan, Dijauhi Ulama. GEOTIMES.

https://geotimes.co.id/kolom/politik/khalifah-al-makmun-disenangi-ilmuwan-dijauhi-ulama/

Kusumastuti, Diyah Andini, and Abdul Khobir. "Baitul Hikmah Pusat Keemasan Ilmu Pengetahuan Dinasti Abbasiyah." Hikmah: Jurnal Studi Pendidikan Agama Islam 2.1 (2025): 226-241.

Maulla, L. N. (2016). Rekonstruksi peran Baitul Hikmah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah.

Mansyur, M. (2022). Baitul Hikmah. Jombang: Ainun Media Jombang. Philip K. Hitti. (2002). History of The Arabs(7th ed.). Palgrave

Saliba, G. (2007). Islamic science and the making of the European Renaissance. Cambridge, MA: MIT Press.

Sudiar, N. (2019). Pengelolaan Perpustakaan Baitul Hikmah. Jurnal Ilmu Budaya, 11(1).

Sugiyono. (2007). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Downloads

Published

2025-10-09