Transformasi Makam Raja Sidabutar Dari Simbol Budaya Tradisional Menjadi Objek Wisata Sejarah: Analisis Faktor, Strategi, Tantangan, Dan Peran Masyarakat Lokal

Authors

  • Cristy Rajagukguk Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
  • Indah Natalia Sinambela Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
  • Enjel Ika Sitorus Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
  • Rodia Ernita Nababan Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
  • Budi Luhur Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
  • Flores Tanjung Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan

Keywords:

Transformasi Budaya, Wisata Sejarah, Makam Raja Sidabutar

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis Transformasi Makam Raja Sidabutar yang terletak di Desa Tomok, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Makam Raja Sidabutar, telah mengalami transformasi dari simbol budaya tradisional Batak Toba menjadi objek wisata sejarah yang populer. Penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk menganalisis proses transformasi tersebut, dengan fokus pada faktor pendorong, strategi pemasaran, tantangan, dan peran masyarakat dalam pelestarian situs. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi terjadi secara alami seiring dengan berkembangnya pariwisata Danau Toba, dimana lokasi strategis makam di jalur wisata utama menjadi faktor kunci. Nilai sejarah yang tinggi dan keunikan budaya, seperti sarkofagus batu dan tradisi Parmalim, menjadi daya tarik utama. Strategi pemasaran yang awalnya mengandalkan festival budaya Horja Bius, kini beralih ke pendekatan melalui interaksi langsung, cerita dari pemandu wisata, dan keramahan masyarakat lokal. Tantangan utama terletak pada menjaga keseimbangan antara nilai sakral dan komersialisasi, serta mempertahankan kualitas pelayanan dan kebersihan lingkungan. Peran masyarakat lokal terbukti sentral dalam menjaga kelestarian situs. Studi ini menyimpulkan bahwa keberlanjutan situs warisan budaya sebagai destinasi wisata sangat bergantung pada kolaborasi semua pemangku kepentingan dalam memadukan pelestarian budaya dengan pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab.

References

Bignar Sidabutar. (2025). Wawancara mengenai Sejarah dan Perkembangan Makam Raja Sidabutar. (Wawancara pribadi). 15 November 2025.

Munthe, E. G., & Sitorus, H. (2021). Strategi komunikasi pariwisata Makam Tua Raja Sidabutar sebagai citra Ambarita. Social Opinion: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 6(2), 104–114.

Simorangkir, V. (2010). Pemanfaatan Objek Wisata Makam Raja Sidabutar sebagai Wisata Budaya di Samosir, Sumatera Utara. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Udayana.

Silitonga, M., dkk. (1976). Tinjauan Mengenai Cerita Raja Sidabutar di Tomok Samosir dalam Sastra Rakyat Batak Toba. Medan: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Downloads

Published

2025-11-30