PENGARUH BULLYING TERHADAP KEMAMPUAN BERSOSIALISASI PADA PELAJAR

Authors

  • Hanz Banurea Program Studi Manajemen Konstruksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
  • Sultan Iskandar Muda Program Studi Manajemen Konstruksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
  • Yesica Dwi April Yanti Sinaga Program Studi Manajemen Konstruksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan

Keywords:

bullying, kemampuan bersosialisasi, dampak psikologis

Abstract

Bullying merupakan salah satu permasalahan sosial yang masih sering terjadi di lingkungan pendidikan, baik pada tingkat sekolah dasar, menengah, maupun perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk bullying, faktor penyebab, serta dampaknya terhadap kemampuan bersosialisasi pada pelajar. Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam terhadap lima mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang pernah mengalami bullying pada jenjang pendidikan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk bullying yang paling sering dialami adalah bullying verbal, seperti ejekan fisik, penghinaan, dan pemberian julukan yang merendahkan. Sebagian responden juga mengalami bullying sosial berupa pengucilan dalam pertemanan. Faktor penyebab bullying umumnya berasal dari perilaku teman sebaya, kurangnya pengawasan sekolah, serta budaya mengejek yang dianggap sebagai hal biasa. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara mendalam. Kelima responden berasal dari latar belakang pendidikan dan pengalaman sosial yang berbeda, namun seluruhnya pernah mengalami bullying pada jenjang SMP atau SMA, terutama dalam bentuk bullying verbal, seperti ejekan fisik, penghinaan karakter, dan pemberian julukan negatif. Beberapa responden juga mengalami bullying sosial berupa pengucilan dalam kelompok pertemanan dan perlakuan merendahkan di lingkungan sekolah. Penelitian ini menegaskan pentingnya pencegahan bullying di lingkungan pendidikan karena tidak semua individu memiliki resiliensi yang sama. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi sekolah, orang tua, dan lembaga pendidikan untuk memperkuat sistem dukungan dan menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan bebas dari praktik bullying.

References

Ayom Jayanto. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Prenadamedia Group.

Moleong, L. J. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Olweus, D. (1993). Bullying at School: What We Know and What We Can Do. Blackwell Publishing.

Rigby, K. (2003). Consequences of bullying in schools. The Canadian Journal of Psychiatry, 48(9), 583–590.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Downloads

Published

2025-12-03