PEREMPUAN DAN AL-QUR'AN: MODEL PENAFSIRAN AMINA WADUD DALAM Q.S AN-NISA
Keywords:
Perempuan, Al-Qur’an, Aminah WadudAbstract
Perempuan di dalam al-Qur’an sesungguhnya memiliki kedudukan yang dimuliakan. Berbagai keyakinan yang umum di masyarakat muslim meyakini perempuan dianggap memiliki kedudukan satu tingkat di bawah laki-laki. Hal ini salah satunya muncul karena konstruksi tafsir klasik yang bias gender, sehingga seringkali penafsiran tersebut mengakibatkan perempuan tidak bisa berada dalam ruang publik. Maka dari itu, seringkali perempuan termarginalkan oleh laki-laki, hak-hak kebebasan perempuan terikat oleh laki-laki. Berbeda dengan metode penafsiran klasik, seorang mufasir perempuan progresif, Amina Wadud, menggunakan metode hermeneutika dalam menafsirkan perempuan di dalam bingkai al-Qur’an. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Amina Wadud mengkritik para mufasir klasik yang menyatakan bahwa perempuan tidak sebanding dengan laki-laki. Bagi Amina Wadud, perempuan dengan laki-laki itu adalah sama. Perempuan juga bisa seperti laki-laki, dia juga bisa berada di dalam ruang publik. Sehingga, saat ini perempuan juga bisa berperan, baik itu di dalam urusan politik, masyarakat bahkan hal lainnya
References
Anam, H. F. (2020). Poligami dalam Hermeneutika Feminis Amina Wadud. Musãwa Jurnal Studi Gender Dan Islam, 19(1), 43. https://doi.org/10.14421/musawa.2020.191.43-56
Andi Rosa, M. S. (2023). Budaya Literasi Sosiologi Teks Agama Kontemporer: Studi Terhadap Tafsir Al-Qur’an Tematik Bidang Sosiologi Di Indonesia. International Conference on Social, 1–19.
Anggraini, R. D. (2022). Perempuan Dalam Bingkai Al-Qur’an: Model Penafsiran Amina Wadud. Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin, 8(2), 95–109. https://doi.org/10.15408/ushuluna.v8i2.25860
Arbain, J., Azizah, N., & Sari, I. N. (2017). PEMIKIRAN GENDER MENURUT PARA AHLI: Telaah atas Pemikiran Amina Wadud Muhsin, Asghar Ali Engineer, dan Mansour Fakih. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 11(1), 75. https://doi.org/10.21580/sa.v11i1.1447
Faqih, M. I. (2021). Konstruksi Pemikiran Madzhab Asy’ari dalam Tafsir Jalalain. AQWAL Journal of Qur’an and Hadis Studies, 2(1), 151–168.
Harun, U. (2019). KONSEP FEMINISME PERSFEKTIF AMINA WADUD. Sustainability (Switzerland), 11(1), 1–14. http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI
Jailani, M. (2024). Trending Hot Issue Kesetaraan Gender Dalam Shalat : Analisis Konstruksi Pemikiran Amina Wadud Terhadap Peran Perempuan Sebagai. 01(02), 231–244.
Masruroh, I. S. (2022). Kesetaraan Gender Perempuan Bali dalam Pandangan Amina Wadud. Jurnal Hawa : Studi Pengarus Utamaan Gender Dan Anak, 4(1), 103. https://doi.org/10.29300/hawapsga.v4i1.4742
Mawaddah, U., & Karomah, S. (2018). Relevansi Pemikiran Fazlur Rahman Terhadap Pendidikan Modern di Indonesia. Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah, 3(1), 15–27. https://doi.org/10.25299/althariqah.2018.vol3(1).1516
Ramadhan, A. N. F. (2024). Hermeneutics of Gender: A Comparative Study of Hermeneutical Models Amina Wadud and Farid Esack. Bulletin of Islamic Research, 2(2), 199–216. https://doi.org/10.69526/bir.v2i2.10
Saleh, S. Z. (2011). Epistemologi Penafsiran Ilmiah al-Qur’an. Tsaqafah, 7(1), 109. https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v7i1.112
Sulkifli, & Amir, N. H. (2023). Kontribusi Metode Double Movement Fazrul Rahman Terhadap Penafsiran al-Qur’an. Jurnal Tafsere, 11(1), 55–77. https://doi.org/10.24252/jt.v11i1.37050
Udin, A. D. (2016). KRITIK TERHADAP KONSEP KEADILAN JENDER DALAM PENAFSIRAN AMINA WADUD. 4(June), 2016.
Wadud, A. (2015). Qur’an and Woman.
Zulpiana, Hamnah, M. (2024). Penafsiran Amina Wadud Perspektif Kesetaraan Gender Terhadap Al- Qur ’ an Surah Al- Nisa ’ Ayat 34. Borneo: Journal of Islamic Studies, 4(2), 70–84.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Firda Firda, Syifa Nurkholilah, Andi Rosa

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.