Pelaksanaan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua

Authors

  • Antonius Satrio Wicaksono Dosinaeng Institut Swadiri
  • Yunita Irianti Mangonto Institut Swadiri
  • Derik Pibino Institut Swadiri
  • Ria Romantir Institut Swadiri
  • Lewi Itlay Institut Swadiri

Keywords:

Posbindu PTM, Penyakit tidak menular, Pendidikan Kesehatan

Abstract

Meningkatnya prevalensi Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kabupaten Jayapura, khususnya di Kampung Netar, Ayapo, dan Nolokla, tidak terlepas dari perubahan pola hidup yang tidak sehat dan kurangnya edukasi kesehatan. Pelaksanaan program Posbindu (Pos Pelayanan Terpadu) Penyakit Tidak Menular (PTM) di Kabupaten Jayapura bertujuan untuk menanggulangi meningkatnya prevalensi PTM di masyarakat, khususnya di wilayah Kampung Netar, Ayapo, dan Nolokla. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomenologi, pengumpulan data melalui wawancara mendalam, diskusi kelompok terfokus, dan observasi dengan melibatkan 36 informan, meliputi petugas kesehatan, tokoh masyarakat, dan peserta program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar penderita PTM (85,71%) berusia ≥48 tahun, dengan hipertensi sebagai penyakit terbanyak yang ditemukan, yaitu 85,71% dari kelompok usia tersebut. Selain itu, penderita PTM yang hanya berpendidikan SMP mencapai 42,86%, hal ini menunjukkan masih adanya kesenjangan kesadaran kesehatan meskipun tingkat pendidikan sudah tinggi. Faktor gaya hidup muncul sebagai kontributor signifikan terhadap PTM, dengan kurangnya kebiasaan sehat yang tercatat di antara masyarakat. Kader (petugas kesehatan masyarakat) memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran, namun efektivitas mereka bervariasi secara signifikan antar desa, dengan kesadaran 100% di Kampung Netar dibandingkan dengan keterlibatan yang lebih rendah di Ayapo dan Nolokla. Sebagai kesimpulan, meskipun program Posbindu telah beroperasi sejak 2018 dan mematuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang diperkenalkan pada tahun 2019, penekanan yang lebih besar pada pendidikan pencegahan dan peningkatan keterlibatan masyarakat sangat penting untuk mengurangi prevalensi PTM.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amanda, D., & Martini, S. (2018). Hubungan Karakteristik dan Obesitas Sentral dengan Kejadian Hipertensi. Jurnal Berkala Epidemiologi , 6 (1), 43-50.

Azmi, Nasution, A. W. (2019). Analisis Faktor Kesadaran Literasi Keuangan Syariah Mahasiswa Keuangan Dan Perbakan Syariah. Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah, 7(1), 40

Depkes RI, 2005; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 23 tahun 2005 Tentang Kesehatan; Jakarta; Hal 1. Fisioterapi Indonesia; Jakarta; Hal.5.

Direktorat P2PTM. Buku Pedoman Penyakit Tidak Menular. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular; 2019. 101 p.

Fuadah, D. Z., & Rahayu, N. F. (2018). Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular (PTM) pada Penderita Hipertensi. Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 5(1), 020-028.

Juliana, Suhadi, Sety LO. 2018. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asam urat pada usia 20-44 tahun di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. 3(2): 1-13.

Mashdariyah, A. dan Rukanah. 2019, “Peran Masyarakat dalam Kegiatan Posbindu PTM di Kelurahan Lumpur Kabupaten Gresik Tahun 2019,” Midwiferia Jurnal Kebidanan, 5(2), hal. 1–11. doi: 10.21070/mid.v5i2.2767.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nurtanto, M. (2017). Hubungan tingkat pendidikan keluarga dan asal sekolah terhadap motivasi belajar mahasiswa pendidikan teknik mesin di UNTIRTA Serang. Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Muhamadiyah Purworejo, 09(02), 213–219.

Pongtiku, A., & Kayame, R. (2019). Metode penelitian: Teori kualitatif. Bogor: In Media.

Rohkuswara, T. D. and Syarif, S. (2017) „Hubungan Obesitas dengan Kejadian Hipertensi Derajat 1 di Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu)

Sari Aprianti, R., , G. M., & Kusum, T. (2018). Factors Correlated with the Intention of Iron Tablet Consumption among Female Adolescents. Jurnal Ners, 123-127.

Saputra, M. H., Muhith, A., & Fardiansyah, A. (2017). Analisis Sistem Informasi Faktor Risiko Hipertensi Berbasis Posbindu Di Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo. Publikasi Hasil Pengabdian, (1), 7-17

Shapiro, S., Venet, W., Strax, P., Venet, L., & Roeser, R. (1985). Selection, follow-up, and analysis in the Health Insurance Plan Study: a randomized trial with breast cancer screening. Natl Cancer Inst Monogr, 67(May), 65-74.

Suhbah, W. D., Suryawati, C., & Kusumastuti, W. (2019).Evaluasi Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) Puskesmas Sukolilo I Kabupaten Pati.Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 7(4), 647-657.

Widyasari N. 2017. Hubungan karakteristik responden dengan risiko diabetes mellitus dan dyslipidemia Kelurahan Tanah Kalikedinding. Jurnal Berkala Epidemiologi. 5(1): 130-141.

Downloads

Published

2025-01-07

How to Cite

Pelaksanaan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua. (2025). Jurnal Intelek Insan Cendikia, 2(1), 356-369. https://jicnusantara.com/index.php/jiic/article/view/2174