Komunikasi Keluarga Dalam Mengantisipasi Pernikahan Anak Di Bawah Umur Pada Masyarakat Desa Lubuk Dalam

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya pernikahan anak di bawah umur sebagai isu sosial yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan kesejahteraan anak. Masyarakat Desa Lubuk Dalam mengalami penurunan angka pernikahan anak dalam lima tahun terakhir, namun praktik ini masih ditemukan dalam beberapa kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola komunikasi keluarga yang berperan dalam pencegahan pernikahan anak, dengan fokus pada adaptasi komunikasi antara anggota keluarga. Teori yang digunakan adalah teori Akomodasi Komunikasi (Communication Accommodation Theory/CAT) pertama kali dikembangkan oleh Howard Giles pada tahun 1970-an, yang menekankan bagaimana penyesuaian gaya komunikasi dapat meningkatkan efektivitas interaksi.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan beberapa tahapan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga yang mampu mengakomodasi kebutuhan komunikasi anak, seperti penggunaan gaya komunikasi yang empatik dan dialog terbuka, berhasil membangun kesadaran anak akan pentingnya pendidikan dan risiko pernikahan dini. Namun, tekanan ekonomi dan norma budaya yang kuat menjadi tantangan dalam mempertahankan pola komunikasi yang mendukung. Penelitian ini menekankan pentingnya pendekatan komunikasi yang adaptif dan kolaboratif dalam upaya pencegahan pernikahan anak di Desa Lubuk Dalam.