Analisis Location Quotient (LQ) dalam Menentukan Sektor Basis dan Non Basis di Kabupaten Karo

Authors

  • Shintia Malau Universitas Negeri Medan
  • Nurintan Nurintan Universitas Negeri Medan
  • Feny Cristanti Siburian Universitas Negeri Medan
  • Joey Athana Sembiring Universitas Negeri Medan
  • Mulhady Putra Universitas Negeri Medan

Keywords:

Location Quotient, Sektor Basis dan Non Basis, Kabupaten Karo

Abstract

Pembangunan ekonomi daerah bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi kesenjangan. PDRB menjadi indikator penting dalam menilai pertumbuhan ekonomi dan struktur sektoral. Pendekatan sektor unggulan, seperti metode Location Quotient (LQ), mengidentifikasi sektor basis sebagai pendorong ekonomi. Penelitian ini menganalisis sektor basis dan non-basis di Kabupaten Karo guna memahami penggerak utama ekonominya.Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk menganalisis struktur ekonomi Kabupaten Karo melalui metode Location Quotient (LQ). Data sekunder dari BPS dianalisis guna mengidentifikasi sektor basis dan non-basis berdasarkan PDRB. LQ menunjukkan sektor unggulan yang berkontribusi besar terhadap ekonomi lokal dibandingkan provinsi, guna mendorong pembangunan berkelanjutan.Selama lima tahun, enam sektor di Kabupaten Karo tergolong sektor basis karena nilai LQ 1, dengan sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebagai sektor unggulan. Prinsip geografi korologi menjelaskan keterkaitan kondisi fisik dan sosial wilayah, seperti topografi dan iklim, yang mendukung dominasi sektor ini sebagai penggerak utama ekonomi daerahSektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan di Kabupaten Karo merupakan sektor basis dan unggulan dengan LQ tertinggi (2,59) selama 2019–2023. Prinsip korologi menunjukkan bahwa kondisi geografis dan budaya lokal mendukung dominasi sektor ini. Komoditas unggulan dan infrastruktur yang berkembang menjadikan Karo lumbung pangan utama Sumatera Utara, menyuplai 65% kebutuhan provinsi.

References

Arsyad, L. (2010). Ekonomi Pembangunan (Edisi ke-5). UPP STIM YKPN.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Karo. (2024). PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN KARO MENURUT LAPANGAN USAHA.

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. (2024). PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI SUMATERA UTARA MENURUT LAPANGAN USAHA.

Bintarto, R. (1987). Ilmu Geografi Sosial. LP3ES.

Budiharjo, E. (1992). Pengantar Geografi Ekonomi. Gramedia.

Bukit, I. M., & Smbiring, S. A. (2013). Analisis potensi ekspor hasil-hasil pertanian di Kabupaten Karo. Jurnal Ekonomi Dan Keuangan, 1(5).

Hadi Sabari Yunus. (2001). Geografi: Sebuah Pengantar. Pustaka Belajar.

Jumiyanti, K. R. (2018). Analisis Location Quotient dalam penentuan sektor basis dan non basis di Kabupaten Gorontalo. Gorontalo Development Review. In Gorontalo Development Review.

Manaraja, C. D., Engka, D. S. M., & Rorong, I. P. F. (2023). Analisis potensi unggulan dan daya saing sub sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 23(4).

Mulyani & Sri Novi. (2019). Analisis Sektor Pertanian dan Komoditi Unggulan Kabupaten Karo dalam Konstalasi Perekonomian Dataran Tinggi Sumatera Utara.

Nugroho, R. (2009). Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi dan Evaluasi. Elex Media Komputindo.

Pratiwi, R. (2024). Analisis Location Quotient (Lq) Dalam Penentuan Sektor Basis Dan Non Basis Di Kabupaten Kuantan Singingi. Selodang Mayang: Jurnal Ilmiah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir, 10(2), 140–146. https://doi.org/10.47521/selodangmayang.v10i2.421

Soemarwoto, O. (2001). Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan.

Takalumang, V. Y., Rumate, V. A., & Lapian, A. L. C. P. (2018). Analisis sektor ekonomi unggulan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten/Kepulauan Sangihe. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 18(1).

Tarigan, R. (2005). Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Bumi Aksara.

Downloads

Published

2025-04-08

Issue

Section

Articles