PENGARUH PROGRAM PELATIHAN BERKELANJUTAN TERHADAP PROFESIONALISME DAN KINERJA GURU
Keywords:
pelatihan berkelanjutan, profesionalisme guru, kinerja guruAbstract
Pelatihan berkelanjutan bagi guru merupakan strategi penting dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh program pelatihan berkelanjutan terhadap profesionalisme dan kinerja guru di sekolah menengah. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan metode survei sebagai teknik pengumpulan data utama. Responden penelitian ini adalah guru-guru dari berbagai mata pelajaran yang telah mengikuti pelatihan berkelanjutan dalam dua tahun terakhir. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan inferensial (uji-t sampel berpasangan) untuk mengetahui perbedaan tingkat profesionalisme dan kinerja sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan berkelanjutan berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan kompetensi profesional guru, komitmen terhadap tugas, inovasi dalam pengajaran, serta pencapaian hasil belajar siswa. Penelitian ini merekomendasikan perlunya desain pelatihan yang lebih kontekstual, berkelanjutan, dan terintegrasi dengan kebutuhan guru di lapangan.
References
Day, C., & Sachs, J. (2004). International Handbook on the Continuing Professional Development of Teachers. Maidenhead: Open University Press.
Fullan, M. (2007). The New Meaning of Educational Change (4th ed.). New York: Teachers College Press.
Guskey, T. R. (2002). Professional development and teacher change. Teachers and Teaching: Theory and Practice, 8(3), 381–391.
Hidayat, A. (2018). Pengembangan profesionalisme guru dalam era globalisasi. Jakarta: Kencana.
Hoy, W. K., & Miskel, C. G. (2005). Educational Administration: Theory, Research, and Practice (7th ed.). New York: McGraw-Hill.
Lestari, E. (2020). Pengaruh pengembangan profesional terhadap kualitas pembelajaran di sekolah. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 27(3), 123–134.
Loughran, J. (2010). What Expert Teachers Do: Enhancing Professional Knowledge for Classroom Practice. London: Routledge.
Mangkunegara, A. A. A. P. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Permendiknas. (2010). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Rivai, V. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Robbins, S. P. (2001). Organizational Behavior (9th ed.). New Jersey: Prentice Hall. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Desimone, L. M. (2009). Improving impact studies of teachers’ professional development: Toward better conceptualizations and measures. Educational Researcher, 38(3), 181–199.
Timperley, H. (2008). Teacher professional learning and development. Educational Practices Series–18. International Academy of Education & International Bureau of Education.
Avalos, B. (2011). Teacher professional development in Teaching and Teacher Education over ten years. Teaching and Teacher Education, 27(1), 10–20.
OECD. (2014). Effective Teacher Policies: Insights from PISA. OECD Publishing. Knight, J. (2002). A Guide to Training Interactions: How to Increase Learning and Improve Results. San Francisco: Pfeiffer.
Kirkpatrick, D. L., & Kirkpatrick, J. D. (2006). Evaluating Training Programs: The Four Levels (3rd ed.). San Francisco: Berrett-Koehler.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Tiara Melysa Br Sembiring, Muhammad ikhsan prabudi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.