Analisis Semantik Kata A`ma dalam Al-Qur`an: Pendekatan Toshihiko Izutsu dan Relevansi Etika Sosial terhadap Difabel Netra

Authors

  • Selvi Amanda Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, UIN Antasari Banjarmasin
  • Bashori Bashori Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora, UIN Antasari Banjarmasin

Keywords:

A`ma, Etika sosial, Semantik Al-Qur`an

Abstract

Penelitian ini membahas makna kata a`mâ dan turunannya dalam Al-Qur’an serta relevansinya terhadap etika sosial terhadap difabel netra. Kata a`mâ tidak hanya merujuk pada kebutaan fisik, tetapi juga memiliki makna kiasan seperti kebutaan hati dan kesesatan spiritual. Tujuan penelitian ini adalah menggali medan makna kata tersebut serta implikasi sosialnya dalam membangun sikap inklusif terhadap penyandang difabel netra. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan semantik Al-Qur’an menurut Toshihiko Izutsu. Penelitian ini menganalisis ayat-ayat yang mengandung lafaz a`mâ, mengelompokkan berdasarkan tema, serta mengkaji relasi makna dengan konsep-konsep lain seperti nûr, bashîr, ghisyâwah, dan khatama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Al-Qur’an memberikan makna yang dalam dan berlapis terhadap kebutaan, tidak hanya sebagai kondisi biologis tetapi juga sebagai simbol hilangnya petunjuk. Hal ini memperkaya perspektif Islam tentang disabilitas, menekankan pentingnya kesadaran sosial, penghormatan, dan perlakuan adil terhadap difabel netra sebagai bagian dari tanggung jawab moral umat

References

Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Al-Sheikh. (2005). Lubâbut Tafsir min Ibnu Katsir, Terj. M. Abdul Ghoffar E. M dll. Jakarta: Pustaka Imam Syafi`I.

Ardhi Wijaya. (2012). Seluk Beluk Tunanetra & Strategi Pembelajarannya. Yogyakarta: Javalitera. Delphie, Bandi.

Asy-Syaukani. (2000). Tafsir Fathul Qadir 1, ditahqiq oleh Sayyid Ibrahim. Jakarta: Pustaka Azzam.

Hesti Agusti Saputri, dkk. (2024). Peran Sosial Umat dalam Membangun Solidaritas menurut Tafsir Surah At-Taubah Ayat 71, Jurnal Budi Pekerti Agama Islam, 2(4), 233-249.

Imam Ath-Thabari, (2000). Tafsir Ath-Thabari. ditahqiq oleh Ahmad Abdurraziq Al Bakri dkk. Jakarta: Pustaka Azzam.

Izutsu, T. (2002). God and Man in The Qur`an: Semantics of the Qur`anic Weltanschauuung. Terj. M. Sadat Ismail. Bandung: Mizan.

Mahmud Yunus. (2023). Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: Mahmud Yunus Wa Dzurriyyah.

Marwan bin Musa. (2013). Hidayatul Insal bi Tafsir Al-Qur`an, 409.

Muhammad Hidayat Noor. (2016). Agama dan Pemberdayaan Difabel: Studi Komparatif terhadap Yayasan Kesejahteraan Tunanetra Islam (Yaketunis) dan Pusat Rehabilitasi Yayasan Kristen Untuk Kesejahteraan Umum (Yakkum). Jurnal UIN SuKa, 12(1), 17-37.

Quraish Shihab. (2021). Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur`an. Jakarta: Lentera Hati, 2021.

Rasyid, H. (2017). Al-Qur`an dan Penyandang Disabilitas: Telaah Tafsir Tematik terhadap Ayat-Ayat Difabel. Yogyakarta: Lkis.

Sukron Kamil. (2021). Etika Islam: Kajian Etika Sosial dan Lingkungan Hidup. Jakarta: KENCANA.

Syamsuddin, A. (2020). Etika Sosial dalam Al-Qur`an: Studi terhadap Makna dan Konteks Kata-Kata Kunci. Jurnal Studi Ilmi-Ilmi Al-Qur`an dan Hadis, 21(1), 45-60.

Wahbah Az-Zuhaili. (2016). Tafsir Al-Munir. Jakarta: Gema Insani, 2016.

Downloads

Published

2025-07-17

Issue

Section

Articles