Mengurai Persoalan Migrasi dalam Tren #KaburAjaDulu: Tinjauan Konsep Brain Drain terhadap Rasa Cinta Tanah Air
Keywords:
#KaburAjaDulu, Cinta Tanah Air, MigrasiAbstract
Fenomena viralnya tagar #KaburAjaDulu di kalangan generasi muda Indonesia merefleksikan kekecewaan struktur terhadap mahalnya biaya pendidikan, minimnya lapangan kerja, dan erosi kepercayaan terhadap pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna sosial di balik tagar #KaburAjaDulu serta mengkaji faktor-faktor yang mendorong munculnya narasi emigrasi di kalangan generasi anak muda Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus eksploratif untuk mengungkapkan akar penyebab, dampak, dan dinamika fenomena #KaburAjaDulu. Data dikumpulkan dari sumber primer dari studi literatur dan sumber sekunder dari laporan data empiris. Hasil penelitian menunjukan emigrasi tenaga terdidik adalah respons rasional atas kegagalan negara memenuhi kontrak sosial dalam menjamin hak dasar warga, dimana brain-drain berfungsi sebagai bentuk “protes diam-diam” (voice through exit) akibat absennya ekosistem pengembangan potensi di dalam negeri. Implikasi dari penelitian ini adalah perlu reformasi sistem pendidikan-ketenagakerjaan inklusif dan restorasi kepercayaan melalui tata kelola bersih untuk mencegah human capital flight.
References
Bushnell, P., & Choy, W. K. (2001). Go West, young man, go West!?
Docquier, F., Lohest, O., & Marfouk, A. (2007). Brain Drain in Developing Countries. https://doi.org/10.1093/wber/lhm008
Docquier, F., & Rapoport, H. (2012). Globalization, Brain Drain, and Development. Journal of Economic Literature, 50(3), 681–730. https://doi.org/10.1257/JEL.50.3.681
Giannoccolo, P. (2009). The Brain Drain: A Survey of the Literature. SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/SSRN.1374329
Haque, N. Ul. (2006). Brain drain or human capital flight. Pakistan Institute of Development Economics.
Kwok, P., & Leland, H. (1984). Migration and Asymmetric Information: Reply. American Economic Review, 74(3), 535–535. https://ideas.repec.org/a/aea/aecrev/v74y1984i3p535.html
OECD. (2024). International Migration Outlook 2024. OECD Publishing. https://doi.org/10.1787/50b0353e-en
Pearce, D. W. (1981). The Macmillan Dictionary of Modern Economics (D. W. Pearce, Ed.). Macmillan Press.
Rousseau, J.-J. (2024). The Social Contract (N. F, Ed.). J.M. Dent and Sons.
Salt, J. (1997). International Movements of the Highly Skilled. https://doi.org/10.1787/104411065061
Sari, P., Silaban, M. J., Mirza, D., Nafilah, N., Tanjung, S. Z., Pancasila, P., Bahasa, F., & Seni, D. (2025). Menghadapi Ancaman Nasionalisme Disintegrasi Bangsa di Tengah Trend Kabur Aja Dulu. Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia, 3(2), 193–199. https://doi.org/10.55606/JUBPI.V3I2.3821
Spivak, G. (1988). Marxism and the Interpretation of Culture (C. Nelson & L. Grossberg, Eds.). University of Illinois Press.
Tampubolon, S. L., Hasugian, P. M., Lorentina, F., Purba, B., Pasaribu, D. M. T., & Ivana, J. (2025). #KABURAJADULU SEBAGAI BENTUK KEKECEWAAN ANAK MUDA TERHADAP MAHALNYA PENDIDIKAN DAN MINIMNYA PELUANG KERJA DI INDONESIA. Jurnal Hukum Dan Kebijakan Publik, 7(2). https://journalpedia.com/1/index.php/jhkp/article/view/5093
Viroli, M. (1995). For Love of Country: An Essay on Patriotism and Nationalism. Oxford University Press.
World Bank. (2016). Indonesia’s Global Workers: Juggling Opportunities & Risk.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Alfaini Mirza Salsabella, Destra Ditya Aldiansyah, Gufran Jovinda, Muhammad Ma’rufil Karkhi, Singgih Haryo Sasongko, Yuananta Muhammad Fauza

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.