STUDI ETNOBOTANI BERBASIS LITERATUR: PEMANFAATAN DAUN SIBANGUN DAN TAPAK DARA DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL DEMAM OLEH MASYARAKAT SIDAMANIK

Authors

  • Findi Septiani Universitas Negeri Medan
  • Cicik Suriani Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
  • Ananda Adilla Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
  • Anisah Huzaifah Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
  • Asih Maulida Hasni Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
  • Nur Alifah Fitriyana Siallagan Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
  • Ratih Indah Sundari Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
  • Siti Rahma Sari Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
  • Zahara Ain Nur Syahru Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan

Keywords:

Etnobotani, Sibangun, Tapak Dara

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan meninjau kembali pemanfaatan daun sibangun (Coleus amboinicus) serta tapak dara (Catharanthus roseus) dalam pengobatan tradisional demam pada masyarakat Sidamanik. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan merujuk pada sumber-sumber etnobotani dan farmakologi. Hasil telaah menunjukkan bahwa kedua tanaman tersebut digunakan sebagai obat penurun panas dengan cara direbus untuk diminum airnya atau dipakai sebagai kompres. Analisis fitokimia mengungkapkan bahwa daun sibangun mengandung thymol, carvacrol, dan terpenoid, sedangkan tapak dara mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin yang berpotensi bersifat antipiretik dan antiinflamasi. Bukti farmakologi modern memberikan dukungan sebagian terhadap klaim tradisional, meskipun temuan penelitian masih beragam.

References

Anggraini, T., Utami, S., & Murningsih. (2018). Kajian Etnobotani Tumbuhan Yang Digunakan Pada Upacara Pernikahan Adat Jawa Di Sekitar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Jurnal Biologi, 7(3), 13–20. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/biologi/article/view/22368

Bergler et al., 2013. Dermatological Problems Of The Puberty, Department of Dermatology, Silesian Medical University, Katowice. Hal.17

Fati, N., Siregar, R., & Sujatmiko. (2018). PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BANGUN-BANGUN (Coleus amboinius, L)TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN ORGAN FISIOLOGIS BROILER. Lumbung, 17(1), 42–56. http://jurnalpolitanipyk.ac.id/index.php/LUMBUNG/article/view/34

Haryanto, & Najwa, A. (2025). Efektivitas antipiretik ekstrak etanol daun tapak dara (Catharanthus roseus) pada mencit (Mus musculus). Inovasi Kesehatan Global, 2(2), 16–22

Ismoedijanto. (2016). Polaresistensi Bakteri Salmonella Typhi Terhadap Antibiotik Ceftriaxone Dan Ciprofloxacin. Sari Pediatri, 2(2), 103.

Najukha, Y., Yulianti, E., & Ferdinal, F. (2025). Skrining fitokimia dan uji toksisitas ekstrak bunga tapak dara (Catharanthus roseus). Jurnal Sehat Indonesia, 7(1), 93–99.

Primadiamanti, A., Saputri, G. A. R., & Nurhasanah, N. (2023). Uji aktivitas kombinasi ekstrak daun tapak dara (Catharanthus roseus L.G. Don) dan ekstrak cabai jawa (Piper retrofractum Vahl) sebagai antioksidan secara in vivo. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 10(1), 1355–1362

Romadhonsyah, F., Amry, A. N. C., Fitria, A., Nugraha, A. T., Ramadani, A. P., & Khasanah, N. (2024). Aktivitas antibakteri dan antibiofilm dari ekstrak daun bangun-bangun (Coleus amboinicus L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 9(2), 419–430.

Samudra, A. G. (2017). Efektivitas Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Tapak Dara ( _Catharanthus roseus_ ). Borneo Journal of Pharmascientech, Vol 1(1),1-8

Silitonga, M. (2021). Berbagai Kajian Khasiat Daun Bangun-Bangun (Plectranthusamboinicus L. Spreng). Webinar Nasional VII Biologi Dan Pembelajarannya , 301–312.

Simanjuntak, H. A. (2016). Etnobotani tumbuhan obat di masyarakat etnis Simalungun Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara. BioLink: Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan, 3(1), 75–80.

Siregar, A. M. A. (2022). Studi etnobotani tumbuhan obat pada masyarakat Simalungun di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun (Skripsi sarjana, Universitas Sumatera Utara). Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara.

Downloads

Published

2025-10-05