STUDI ETNOBOTANI BERBASIS LITERATUR: PEMANFAATAN DAUN SIBANGUN DAN TAPAK DARA DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL DEMAM OLEH MASYARAKAT SIDAMANIK
Keywords:
Etnobotani, Sibangun, Tapak DaraAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan meninjau kembali pemanfaatan daun sibangun (Coleus amboinicus) serta tapak dara (Catharanthus roseus) dalam pengobatan tradisional demam pada masyarakat Sidamanik. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan merujuk pada sumber-sumber etnobotani dan farmakologi. Hasil telaah menunjukkan bahwa kedua tanaman tersebut digunakan sebagai obat penurun panas dengan cara direbus untuk diminum airnya atau dipakai sebagai kompres. Analisis fitokimia mengungkapkan bahwa daun sibangun mengandung thymol, carvacrol, dan terpenoid, sedangkan tapak dara mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin yang berpotensi bersifat antipiretik dan antiinflamasi. Bukti farmakologi modern memberikan dukungan sebagian terhadap klaim tradisional, meskipun temuan penelitian masih beragam.
References
Anggraini, T., Utami, S., & Murningsih. (2018). Kajian Etnobotani Tumbuhan Yang Digunakan Pada Upacara Pernikahan Adat Jawa Di Sekitar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Jurnal Biologi, 7(3), 13–20. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/biologi/article/view/22368
Bergler et al., 2013. Dermatological Problems Of The Puberty, Department of Dermatology, Silesian Medical University, Katowice. Hal.17
Fati, N., Siregar, R., & Sujatmiko. (2018). PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BANGUN-BANGUN (Coleus amboinius, L)TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN ORGAN FISIOLOGIS BROILER. Lumbung, 17(1), 42–56. http://jurnalpolitanipyk.ac.id/index.php/LUMBUNG/article/view/34
Haryanto, & Najwa, A. (2025). Efektivitas antipiretik ekstrak etanol daun tapak dara (Catharanthus roseus) pada mencit (Mus musculus). Inovasi Kesehatan Global, 2(2), 16–22
Ismoedijanto. (2016). Polaresistensi Bakteri Salmonella Typhi Terhadap Antibiotik Ceftriaxone Dan Ciprofloxacin. Sari Pediatri, 2(2), 103.
Najukha, Y., Yulianti, E., & Ferdinal, F. (2025). Skrining fitokimia dan uji toksisitas ekstrak bunga tapak dara (Catharanthus roseus). Jurnal Sehat Indonesia, 7(1), 93–99.
Primadiamanti, A., Saputri, G. A. R., & Nurhasanah, N. (2023). Uji aktivitas kombinasi ekstrak daun tapak dara (Catharanthus roseus L.G. Don) dan ekstrak cabai jawa (Piper retrofractum Vahl) sebagai antioksidan secara in vivo. Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan, 10(1), 1355–1362
Romadhonsyah, F., Amry, A. N. C., Fitria, A., Nugraha, A. T., Ramadani, A. P., & Khasanah, N. (2024). Aktivitas antibakteri dan antibiofilm dari ekstrak daun bangun-bangun (Coleus amboinicus L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 9(2), 419–430.
Samudra, A. G. (2017). Efektivitas Antipiretik Ekstrak Etanol Daun Tapak Dara ( _Catharanthus roseus_ ). Borneo Journal of Pharmascientech, Vol 1(1),1-8
Silitonga, M. (2021). Berbagai Kajian Khasiat Daun Bangun-Bangun (Plectranthusamboinicus L. Spreng). Webinar Nasional VII Biologi Dan Pembelajarannya , 301–312.
Simanjuntak, H. A. (2016). Etnobotani tumbuhan obat di masyarakat etnis Simalungun Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara. BioLink: Jurnal Biologi Lingkungan, Industri, Kesehatan, 3(1), 75–80.
Siregar, A. M. A. (2022). Studi etnobotani tumbuhan obat pada masyarakat Simalungun di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun (Skripsi sarjana, Universitas Sumatera Utara). Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Findi Septiani, Cicik Suriani, Ananda Adilla, Anisah Huzaifah, Asih Maulida Hasni, Nur Alifah Fitriyana Siallagan, Ratih Indah Sundari, Siti Rahma Sari, Zahara Ain Nur Syahru

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.