ANALISIS KEBUTUHAN SMA DAN SMK BERDASARKAN JUMLAH PENDUDUK USIA 15–19 TAHUN DI KECAMATAN PANCUR BATU
Keywords:
pemerataan pendidikan, analisis spasial, ketimpangan wilayahAbstract
Pendidikan menengah yang merata sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya di daerah dengan berbagai kondisi geografis seperti Kecamatan Pancur Batu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji sebaran SMA dan SMK, baik negeri maupun swasta, mengevaluasi jumlah sekolah berdasarkan populasi usia 15 hingga 19 tahun, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan ketidakmerataan dalam akses pendidikan di daerah ini. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan analisis spasial menggunakan ArcGis, didukung oleh data sekunder dari BPS, Dinas Pendidikan, dan peta administrasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ada sembilan sekolah menengah yang terdiri dari satu SMA negeri, enam SMA swasta, satu SMK negeri, dan satu SMK swasta. Sekolah-sekolah cenderung terpusat di desa-desa yang berada di sepanjang Jalur Jamin Ginting, sedangkan banyak desa lainnya tidak memiliki sarana pendidikan menengah. Analisis tentang kecukupan sarana menunjukkan bahwa jumlah ideal adalah empat sekolah, sehingga dari segi kuantitas, fasilitas pendidikan cukup tersedia, tetapi tidak terdistribusi secara merata. Ketidakmerataan ini dipengaruhi oleh aksesibilitas, keberadaan sekolah swasta yang dominan, serta keterbatasan dalam pembangunan sekolah negeri
References
Asananjaya, M., Utomo, R., & Miladan, N. (2022). Analisis Pemerataan Akses Pendidikan Menengah di Kawasan Sub-Urban. Jurnal Pendidikan dan Sosial, 14(2), 112–123. https://doi.org/10.31227/osf.io/asan2022
Cahyani, N. D., Fajriyanto, F., & Tridawati, A. (2025). Analisis spasial persebaran sekolah berdasarkan keterjangkauan dan kenyamanan termal menggunakan SIG di Kecamatan Kotabumi Selatan. Datum: Journal of Geodesy and Geomatics.
Fadilah, R. (2024). Pemerataan Infrastruktur Pendidikan Menengah sebagai Upaya Mendukung Pendidikan Berkelanjutan. Jurnal Ekonomi Pendidikan, 19(1), 45–58. https://doi.org/10.25077/jep.2024.118
Jaslan, R., & Ramadhan, R. (2024). Analisis pola sebaran fasilitas pendidikan tingkat SMA di Kabupaten Agam. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(2). https://doi.org/10.31004/jptam.v8i2.16552
Kusmanto, A., & Rahmi, D. (2021). Pemetaan Sebaran Sekolah Menengah Atas Menggunakan Analisis Spasial. Journal of Educational Geography, 7(3), 201–215. https://doi.org/10.1016/j.edugeo.2021.00412
Lestari, M., & Hanafiah, S. (2020). Distribusi Lembaga Pendidikan Menengah dan Dampaknya terhadap Angka Partisipasi Sekolah. Jurnal Penelitian dan Manajemen Pendidikan Indonesia, 20(3), 88–102. https://doi.org/10.24114/jpmi.v20i3.2020
Sabur, A., Syamiya, E. N., & Nely, Y. (2022). Analisis sistem zonasi di Sekolah Menengah Atas. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya, 8(3), 1137–1144. https://doi.org/10.32884/ideas.v8i3.693
Setiawan, A., et al. (2024). Pemerataan akses pendidikan di wilayah berkembang dan tertinggal: Evaluasi spasial berbasis SIG. Sadewa: Jurnal Pendidikan dan Kebijakan, 6(1). https://doi.org/10.55810/sadewa.v6i1.1200
Sofiani, L., Aisyah, N., & Diniati, F. (2025). Pemerataan akses pendidikan sebagai indikator pembangunan manusia. Jurnal Kebijakan Pendidikan Nasional, 11(1), 1–12.
Sugiyono. (2022). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutrisno, B. (2023). Kesenjangan Akses SMA Negeri dan Swasta di Wilayah Pinggiran Kota. Jurnal Pendidikan Ekologi, 11(4), 156–170. https://doi.org/10.7454/jpe.2023.187
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Agnes Enonita Harefa, Valerina Leo Sinaga, Cahyani Saragih, David Pangaribuan, Sahala Fransiskus Marbun

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.










