BENTUK DAN STRATEGI DALAM PENGEMBANGAN SENI WAYANG KULIT GAGRAK MALANGAN
Keywords:
Seni Pertunjukkan, Wayang Kulit Gagrak Malangan, Pengembangan KebudayaanAbstract
Wayang Kulit Gagrak Malangan adalah bagian yang kaya dari budaya Indonesia, khususnya di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Seni ini tidak hanya menghibur tetapi juga menyampaikan nilai-nilai moral dan filosofis. Karakteristik unik seperti wajah merah, tubuh kecil, dan bongkok. Di era globalisasi ini, minat terhadap seni tradisional seperti wayang mengalami penurunan, terutama di kalangan generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan bentuk, hiasan, serta sarana prasarana dalam pertunjukan Seni Wayang Kulit Gagrak Malangan, serta untuk memahami strategi pengembangannya. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif menggunakan tahapan-tahapan metode sejarah untuk menyusun penulisannya yaitu yaitu heuristik, kritik ekstern dan kritik intern, interpretasi, dan historiografi. Serta menggunakan teori Sejarah Hasil penelitian ini penjelasan sejarah (historical explanation) dan kausalitas sejarah (historical causation). Hasil penelitian menunjukkan keunikan bentuk, hiasan, serta sarana prasarana pertunjukan Wayang Kulit Gagrak Malangan, serta strategi pengembangan yang mendukung keberlanjutan dan apresiasi masyarakat terhadap seni tradisional ini. Diharapkan penelitian ini dapat menginspirasi generasi muda untuk melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya lokal ini.
Downloads
References
Abdullah, Irwan. (2006). Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Alfian, (1985). Persepsi Masyarakat tentang Kebudayaan. Jakarta: Gramedia.(
Alfredo Diaz Pradani et.all. (2021). “Strategi Melestarikan Kesenian Wayang Kulit Dalam Upaya Meningkatkan Nasionalisme”. Antropocene : Jurnal Penelitian Ilmu Humaniora. Vol. 1, No. 1. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, pp. 21-28.
Bagus, Lorens. (2005). Kamus Filsafat. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Edy, S, (1981). Pertumbuhan Seni Pertunjukkan. Jakarta: Sinar Harapan.
Faktur, R. N. A. (2018). “Sejarah Perkembangan dan Perubahan Fungsi Wayang dalam Masyarakat”. Jurnal Kebudayaan. Vol. 13, No. 1. Tulungagung: Institut Agama Islam Negeri (IAIN), p.79.
Greertz, C. (1973). The Interpretation Of Cultures. New York: Basic Books.
Herlina, N. 2020. Metode Sejarah. Bandung: Satya Historika.
Ki Soleh A. P. (2004). Naskah Pakeliran Wayang Kulit Gagrak Malangan. Malang: UM Press.
Lintang, W. (2010). "Kekayaan Ragam Hias Dalam Wayang Kulit Purwa Gagrak Surakarta ( Sebagai Inspirasi Desain Komunikasi Visual)". Jurnal Humaniora. Vol. 1, No. 2. Jakarta: Binus University, pp .405-413.
Malayu, S.P.h. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara
Miles, M. B. & Huberman. A. M., (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Murtiyoso, B, et.all. (2004). Pertumbuhan dan Perkembangan Seni Pertunjukan Wayang Kulit. Surakarta: ISI Press.
Nurgiyantoro, B. (2011). “Wayang dan Pengembangan Karakter Bangsa”. Jurnal Pendidikan Karakter. Vol. 1, No. 1. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, pp. 21-22.
Sidemen, I. B. (1991). "Lima Pokok dalam Teori Sejarah", Widya Pustaka Tahun VII No. 2. Denpasar: Fakultas Sastra, Universitas Udayana, pp. 30-31.
Soetarno, S.S. (2007). Sejarah Pedalangan. Surakarta: ISI Surakarta.
Soetarno. (2004). Wayang Kulit: Perubahan Makna Ritual dan Hiburan. Surakarta: Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Press.
Surahman, S. (2013). "Dampak Globalisasi terhadap Seni dan Budaya Indonesia". LONTAR : Jurnal Komunikasi. Vol. 2, No. 1. Serang: Universitas Serang Raya, pp 30-31.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan.
Zuchri,A. (2021). Metode Penelitian Kualitatif. Makassar: CV. Syakir Media Press
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Eka Devi Maharani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.