Menggali Makna Duka dalam Cerkak “Dheweke Wis Ninggalke Kowe Yayuk”
Keywords:
Bahasa Jawa, Lima Tahap Berduka, CerkakAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika psikologis tokoh utama dalam cerkak “Dheweke Wis Ninggalke Kowe Yayuk” karya Sri Setya Rahayu dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra melalui teori Five Stages of Grief yang dikemukakan oleh Elisabeth Kübler-Ross. Penelitian ini juga mengkaji nilai sikap hidup yang dianut oleh masyarakat Jawa dalam menghadapi peristiwa duka. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh Yayuk mengalami kelima tahapan berduka, yaitu denial (penyangkalan), anger (kemarahan), bargaining (negosiasi), depression (depresi), hingga acceptance (penerimaan). Setiap tahap dimanifestasikan melalui monolog, narasi, dan tindakan simbolik yang merefleksikan gejolak emosional. Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa sikap nrima dan kesadaran akan falsafah urip mung sadrema nglakoni memiliki peran penting bagi tokoh Yayuk untuk mencapai tahap penerimaan. Temuan ini menunjukkan bahwa cerkak tersebut tidak hanya mencerminkan pengalaman psikologis individu dalam menghadapi duka, tetapi juga memperlihatkan bagaimana peran sikap hidup orang Jawa berperan dalam membimbing tokoh Yayuk menuju keikhlasan dalam menghadapi peristiwa duka.
References
Arif, Ahmad Ikhsanul. (2024). Patah Hati dalam Kumpulan Cerpen Pacar Seorang Seniman Karya W.S. Rendra: Analisis Psikologi Sastra. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. https://lib.ui.ac.id/detail?id=9999920540850&lokasi=lokal
Corr, C. A., Nabe, C. M., & Corr, D. M. (2009). Death and dying, life and living (6th ed.).Belmont, CA: Wadsworth Cengage Learning.
Creswell, John W. (2007) Qualitative Inquiry & Research Design Choosing Among Five
Apporoaches. California: Sage Publication Inc.
Endraswara, S. (2003). Falsafah Hidup Jawa. Yogyakarta: Cakrawala
Endraswara, S. (2008). Metode penelitian psikologi sastra: teori, langkah dan penerapannya. Yogyakarta: FBS Universitas Negeri Yogyakarta.
Gani, M. L. A. (2022). Penerimaan Diri Pada Tokoh Utama Film “Sound Of Metal” dalam DESKOVI: Art and Design Journal, 5(1), 1—4. DOI: http://dx.doi.org/10.51804/deskovi.v5i1.1527
Hartono. (2014). Pengantar Ilmu Penerjemah. Semarang: Cipta Prima Nusantara
Intan, T., & Wardiani, S. R. (2021). Isu Kedukaan dalam Metropop Critical Eleven Karya
Ika Natassa dalam tuahtalino, 15(1), 31-47.
Nazir. (1988). Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Overvad, A. T., & Wagoner, B. (2019). Grieving After Suicide: A Study of Taboo and Metaphor in Culture & Psychology, 26(10), 1–15. DOI: http://dx.doi.org/10.1177/1354067X19861047
Kübler-Ross, E., & Kessler, D. (2014). On Grief and Grieving –Finding the Meaning of Grief Through the Five Stages of Loss. Simon & Schuster.
Lambert, A.V. & Lambert, E.C. (1985). Psychosocial care of the physically ill: what every nurse should do. 2nd edition. Prentice-Hall
Lestari, Siti Putri. (2024). Diam dan Misuh: Ekspresi Kemarahan dalam Sosial Ostracism Masyarakat Jawa dalam Moderasi: Jurnal Studi Ilmu Pengetahuan Sosial, 5(2), 133—143. DOI: http://dx.doi.org/10.24239/moderasi.Vol5.Iss2.338
Lilisnawati. (2016). Gaya Bahasa dalam Kumpulan Cerkak Rembulane Wis Ndhadhari Karya Sri Setya Rahayu. Semarang: Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang.
Limbong, J. L. (2016). “Kemampuan Menentukan Unsur Intrinsik Cerpen Melalui Model Pembelajaran Inkuiri Siswa Kelas VIII Smp Negeri 10 Kota Palopo.” Dalam
Jurnal Onoma, 2(1), 12–26.
Molina, L., dan Albir, A.H. (2002). Translation Techniques Revisited: A Dynamic and Functionalist Approach in META Journal, XLVII,4,2002.
Parkes C (1972). Bereavement: Studies of grief in later life. London: Tavistock, 39
Poerwadarminta, W.J.S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters
Potter, P. A., Perry, A. G., Stockert, P., & Hall, A. (2016). Fundamentals of Nursing. Amsterdam: Elsevier
Rahyono, F. X. (2015). Kearifan Budaya dalam Kata Edisi Revisi. Jakarta: Wedatama Widya Sastra.
Robson, Stuart & Wibisono, Singgih. (2002). Javanese English Dictionary.
Sangidu. (2004). Penelitian Sastra: Pendekatan, Teori, Metode, Tekinik dan Kiat. Yogyakarta: Unit Penerbitan Sastra Asia Barat Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.
Shear, M. K. (2012). Grieving and Mourning Gone Awry: Pathway and Course of
Complicated Grief in Dialogues in Clinical Neurocience, 14(2), 119–128.
DOI: https://doi.org/10.31887/DCNS.2012.14.2/mshear
Tarigan, H. Guntur. (1984). Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
Stroebe, M., Schut, H., & Boerner, K. (2017). Models of coping with bereavement: an updated overview in Estudios de Psicología. DOI: https://doi.org/10.1080/074811899201046
Suarta, I Made dan I kadek Adhi Dwipayana. (2014). Teori Sastra. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sumardjo, Jakob dan Saini. (1997). Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Yuanti, A.H. (2023). Analisis Emosi Kesedihan Tokoh Jim dalam Novel Harga Sebuah Percaya Karya Tere Liye. Palembang: Universitas Muhammadiyah Palembang.
DOI: https://doi.org/10.59435/gjmi.v1i6.163
Wass, H. (1995). Dying: Facing the Facts. New York: McGraw-Hill.
Wellek, R., & Warren, A. (2016). Teori Kesusastraan (6th ed.). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Wiryasaputra, Totok S. 2003. Mengapa Berduka Kreatif Mengelola Perasaan Duka. Yogyakarta: Kanisius
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Adhwa Gean Utami, Murni Widyastuti, Munawar Holil

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.