Dinamika Pemulihan dan Rekonstruksi Kepercayaan Pasca-Perselingkuhan Istri dalam Perspektif Psikologi Islam: Strategi Resiliensi Keluarga

Authors

  • Harry Yulianto Program Studi Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

Keywords:

Pemulihan Pernikahan, Perselingkuhan Istri, Psikologi Islam

Abstract

Perselingkuhan yang dilakukan istri merupakan krisis kompleks yang tidak hanya menghancurkan kepercayaan tetapi juga mengancam keutuhan keluarga, sedangkan panduan pemulihan yang mengintegrasikan dimensi spiritual Islam masih terbatas. Penelitian kualitatif fenomenologis ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika pemulihan dan rekonstruksi kepercayaan pasca-perselingkuhan istri, dengan fokus pada strategi resiliensi keluarga dalam perspektif Psikologi Islam. Melalui wawancara mendalam dengan pasangan yang mengalami krisis, penelitian ini mengungkap bahwa proses resiliensi berjalan melalui empat fase dinamis (konfrontasi, eksplorasi, negosiasi ulang, dan transformasi) dan dapat terhambat oleh "resiliensi stagnan" ketika tidak ada pengakuan dari pihak istri. Hasilnya merumuskan model intervensi strategis berbasis nilai-nilai Islam (restorasi makna transendental, transformasi spiritualitas relasional, rebranding relationship, dan rekonstruksi makna), yang efektif memfasilitasi penyembuhan luka psikologis dan pertumbuhan pasca-trauma. Kesimpulannya, integrasi Psikologi Islam dan teori resiliensi keluarga menawarkan peta jalan yang holistik dan kontekstual bagi pemulihan, dengan implikasi praktis bagi pengembangan konseling keluarga Islami dan edukasi pranikah yang lebih efektif.

References

Afifah, N., & Setiawati, E. (2021). Pengalaman Psikologis Istri yang Menjadi Korban Perselingkuhan Suami. Jurnal Ilmiah Psikologi: Mind Set, 12(02), 87-96.

Amalia, R. (2022). Konflik Pernikahan akibat Perselingkuhan dan Dampaknya terhadap Perceraian. Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 5(1), 1-14.

Badri, M. (1979). The dilemma of Muslim psychologists. MWH London.

Bowlby, J. (1982). Attachment and loss: Vol. 1. Attachment (2nd ed.). Basic Books.

Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research in Psychology, 3(2), 77–101.

Carnes, P. J. (1997). The betrayal bond: Breaking free of exploitive relationships. Health Communications, Inc.

Fithriani, S. (2024). Konsep sabar dan syukur sebagai strategi coping pada pasangan yang selamat dari konflik perkawinan berat. Jurnal Ilmiah Psikologi dan Kesehatan Mental, 15(1), 45-60.

Glass, S. P. (2003). Not "just friends": Protect your relationship from infidelity and heal the trauma of betrayal. Free Press.

Nisa, K., Fithriani, S., & Hidayat, R. (2023). Religiusitas dan spiritualitas sebagai mekanisme coping dalam menghadapi stres perkawinan. Jurnal Psikologi Islami, 9(2), 123-145.

Sari, D. P., & Hidayat, T. (2023). Stigma Masyarakat terhadap Istri Pelaku Selingkuh dalam Perspektif Hukum Islam. Al-Risalah: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 4(1), 1-15.

Walsh, F. (2016). Strengthening family resilience (3rd ed.). Guilford Press.

Welwood, J. (2000). Toward a psychology of awakening: Buddhism, psychotherapy, and the path of personal and spiritual transformation. Shambhala.

Yulianto, H. (2023). Acculturation of Religion and Tradition in Maudu’lompoa. SABANA: Jurnal Sosiologi, Antropologi, dan Budaya Nusantara, 2(2), 78-89.

Yulianto, H. (2025a). Konstruksi Makna Pengalaman Matrimonial Suami dengan Pasangan Narcissistic Personality Disorder (NPD): Studi Fenomenologi Eksistensial. Jurnal Intelek dan Cendekiawan Nusantara, 2(5), 9369-9390.

Yulianto, H. (2025b). Pressing Pause Pada Komunikasi: Eksplorasi Kualitatif Tentang Silent Treatment Sebagai Bentuk Regulasi Emosi Dalam Relasi Marital. Jurnal Intelek Insan Cendikia, 2(10), 17321-17332.

Yulianto, H. (2025c). Silent Treatment as A Hifzh Al-Lisan-Based Coping Strategy for Sakinah Family Communication. Journal of Advanced Multidisciplinary Studies, 1(3), 216-238.

Downloads

Published

2025-11-13