DISTRIBUSI DAN FAKTOR PENDORONG URBANISASI PENDUDUK KE KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DI JALAN AMPERA RAYA, MEDAN TIMUR

Authors

  • Sahala Fransiskus Marbun Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
  • Asysyifa Qolbi Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
  • Ferdi Nanda Sinaga Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
  • Geby Maura Simbolon Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan

Keywords:

urbanisasi, distribusi asal penduduk, permukiman kumuh

Abstract

Urbanisasi menjadi fenomena yang terus meningkat di Kota Medan dan berkontribusi pada berkembangnya kawasan permukiman kumuh, termasuk di Jalan Ampera Raya, Medan Timur. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi asal daerah penduduk yang melakukan urbanisasi ke kawasan tersebut, (2) menganalisis distribusi asal daerah penduduk, dan (3) mengetahui faktor-faktor pendorong urbanisasi menuju kawasan permukiman kumuh Jalan Ampera Raya. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui wawancara terhadap 40 responden pendatang yang menetap di kawasan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas penduduk pendatang berasal dari Sumatera Utara (67,5%), diikuti oleh pendatang dari provinsi lain di Pulau Sumatera (25%), serta pendatang dari luar Pulau Sumatera, yaitu Pulau Jawa (7,5%). Distribusi asal daerah menunjukkan pola dominasi migrasi lokal dengan penyebaran terbesar dari kabupaten sekitar Danau Toba dan pantai timur Sumatera Utara, seperti Samosir, Tapanuli Utara, Dairi, Batu Bara, dan Nias. Faktor pendorong urbanisasi yang paling dominan adalah faktor ekonomi dan pekerjaan (52,5%), diikuti motivasi perbaikan hidup dan akses lahan (20%), kebutuhan pendidikan anak (10%), serta alasan lain seperti mengikuti keluarga dan perubahan kondisi rumah sebelumnya. Hasil penelitian menegaskan bahwa rendahnya biaya hidup, akses wilayah, peluang kerja informal, dan jaringan sosial menjadi daya tarik utama kawasan ini bagi penduduk miskin desa maupun kota kecil. Temuan ini memberikan gambaran mengenai dinamika urbanisasi mikro di Kota Medan dan dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam penataan kawasan kumuh berbasis kebijakan sosial-ekonomi

References

Anonim. (2021). Permukiman Informal dan Kumuh: Kajian Tata Ruang dan Kebijakan (Desa‑Kota, Vol. 3, No. 1). Jurnal Desa-Kota.

Atika, F. A., & Ikaputra. (2022). Permukiman Kumuh Ditinjau dari Kontinum Formal dan Informal (Studi Kasus: Permukiman Kumuh Lintas Negara). Jurnal MKG, (Undiksha).

Hidayat, N. (2012). Fenomena Migrasi dan Urban Bias di Indonesia. Jurnal Geografi, 12(1).

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, M. N. (2020). Fenomena Urbanisasi dan Kebijakan Penyediaan Perumahan dan Permukiman di Perkotaan Indonesia. Masyarakat Indonesia, 36(2).

Malau, W. (2013). Dampak Urbanisasi terhadap Pemukiman Kumuh (Slum Area) di Daerah Perkotaan. JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial, 5(2).

Niya, H. (2021). Analisis Penyebab Pemukiman Kumuh di Tengah Kota: Studi Kasus Kampung 1001 Malam, Surabaya. Jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi (JEB AKU), 1(2).

Perencanaan Wilayah dan Kota, F. B., & Ariyanto, A. (2023). Analisis Keberadaan dan Strategi Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Kota Ternate. Plano Madani: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 6(2).

Pinem, M. (2011). Persebaran Permukiman Kumuh di Kota Medan. Jurnal Geografi, 3(1), 27–38.

Shinta, S. (2021). Pengaruh Urbanisasi terhadap Perubahan Kondisi Sosial dan Ekonomi di Indonesia. Jurnal Swarnabhumi: Jurnal Geografi dan Pembelajaran Geografi, 9(1).

Simanjuntak, A., & Amal, B. K. (2012). Strategi Bertahan Hidup Penghuni Pemukiman Kumuh: Studi di Bantaran Rel Kereta Api, Medan. Buddayah: Jurnal Pendidikan Antropologi, 1(1).

Tambusay, B. W., Harahap, I., & Nawawi, Z. (2022). Fenomena Migrasi dan Urban Bias dalam Konteks Indonesia. JEPP: Jurnal Ekonomi Pembangunan dan Pariwisata, 4(1).

Taufik, M., Sukmaniar, S., Saputra, W., & Putri, M. K. (2019). Perubahan Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Permukiman Kumuh Akibat Urbanisasi di Kota Palembang. Publikauma: Jurnal Administrasi Publik Universitas Medan Area, 7(2), 12–25.

Tumeang, I. M. B., Nasution, A. F., Marpaung, N. Z., & Malik, R. (2022). Permukiman Kumuh sebagai Bentuk Kesenjangan di Perkotaan: Studi Kasus Kelurahan Glugur Darat II, Medan. Journal Sosiologi, 14(2).

Zubaidah, S., & Kurniawan, I. A. (2022). Pertumbuhan Perkampungan Kumuh di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi, 12(2), 74–85.

Downloads

Published

2025-11-21