ANALISIS MAKNA SEMIOTIKA PANTUN DALAM UPACARA PERNIKAHAN TRADISIONAL SUKU MELAYU DELI

Authors

  • Fadiah Aqilla Universitas Negeri Medan
  • Rina Evianty Universitas Negeri Medan

Keywords:

Semiotika, Pantun, Pernikahan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna semiotika pantun dalam upacara pernikahan tradisional suku Melayu Deli. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan teori Semiotika Roland Barthes untuk melihat dua tingkat makna: makna denotatif (makna harfiah) dan makna konotatif (makna tersirat/bernilai budaya). Data pada penelitian ini Adalah pantun Melayu Deli dan sumber datanya diambil dari buku Kumpulan Pantun Melayu karya Zainal Arifin (2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pantun dalam prosesi merisik atau meminang, mengantar pengantin, makan hadap-hadapan, dan mandi bedimbar memuat simbol-simbol budaya tentang kesopanan, kehormatan, kerja sama, harapan, serta tuntunan hidup berumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa pantun bukan sekadar hiasan upacara, tetapi sarana untuk menyampaikan nasihat, doa, dan nilai adat yang diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Melayu Deli

References

Aisyah, Siti. (2018). Makna upacara adat perkawinan budaya Melayu Deli terhadap kecerdasan emosional. Anthropous: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of

Arifin, Zainal. (2012). Kumpulan Pantun Melayu. Medan: Mitra Medan. https://disperpusip.sumutprov.go.id/web/uploads/ebook/pdf/rHXUXOw4D DjE.pdf

Barthes, R. (2016). Elements of Semiology. https://books.google.com

Barthes, R. (2020). Mythologies: The Complete Edition. New York: Hill and Wang. Barthes, Roland. Selected by Annette Lavers. (1991). Mytologie.

Lustyantie, Ninuk. (2012, Desember). Pendekatan Semiotik Model Roland Barthes dalam Karya Sastra Prancis. Dalam Seminar Nasional FIB UI (Vol. 19). Jakarta: Universitas Indonesia. https://pps.unj.ac.id/publikasi/dosen/ninuk.lustyantie/16.pdfPraha.

Nöth, Winfried. (1990). Buku Pegangan Semiotika. Bloomington: Indiana University Press.

Seftrin, P. (2023). Tradisi berdimbar sebagai budaya pernikahan Masyarakat Melayu di Stabat Kabupaten Langkat (Skripsi Sarjana, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara). Repository UIN Sumatera Utara. https://repository.uinsu.ac.id/23682/

Soedharyo, S. (2002). Buku Ajar Hukum Perkawinan. Lhokseumawe: Unimal Press. https://repository.unimal.ac.id/1149/1/Buku%20Ajar%20HUKUM%20PERKAWINAN.pdf

Suseno, Tusiran. (2006). Mari Berpantun. Jakarta: Yayasan Panggung Melayu. https://doi.org/10.70437/edusiana.v1i2.234

Waridah, Ernawati. (2014). Kumpulan Majas, Pantun, dan Peribahasa Plus Kesusastraan Indonesia. Bandung: Ruang Kata. https://books.google.co.id/books?id=hKedAwAAQBAJ

Sylvia, C., Nursetiawati, S., & Dudung, A. (2022). Perubahan tradisi upacara adat pernikahan etnis Melayu Deli di Desa Paluh Sibaji Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP), 6(2),

Zaleha, Siti. (2024). Analisis Semiotik Pantun pada Upacara Pernikahan Adat Melayu Kabupaten Serdang Bedagai. Disertasi Doktor, Universitas Negeri Medan. https://jurnal.unimed.ac.id

Downloads

Published

2025-11-25