ANALISIS HAMBATAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENANGANAN KONFLIK LAYANAN PUBLIK DI BALAI KOTA BUKITTINGGI

Authors

  • Muhammad Febriansyah Ilmu Administrasi Negara, Falkutas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang
  • Zakila Henjel Mizia Ilmu Administrasi Negara, Falkutas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang
  • Abdul Hamid Gusri Ilmu Administrasi Negara, Falkutas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang
  • Riffa Dwi Berliana Ilmu Administrasi Negara, Falkutas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang
  • Syamsir Syamsir Ilmu Administrasi Negara, Falkutas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Keywords:

Kebijakan Penanganan Konflik, Layanan Publik, Kota Bukittinggi

Abstract

Kajian mengenai peran historis daerah dalam pembentukan kedaulatan negara telah dilakukan dalam berbagai penelitian, namun studi yang secara khusus menelaah konstruksi keistimewaan Bukittinggi berbasis lima pilar perjuangan serta kaitannya dengan dinamika pusat–daerah masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis landasan historis Bukittinggi sebagai pusat kedaulatan Republik Indonesia, mengeksplorasi kontribusi masyarakat dan institusi lokal pada masa revolusi, serta mengidentifikasi relevansinya terhadap argumentasi keistimewaan daerah. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, melibatkan 12 informan yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui analisis dokumen, wawancara semi terstruktur, dan observasi lapangan terbatas, kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bukittinggi memainkan peran kritis dalam penyelamatan negara melalui keberadaan PDRI, penerbitan ORIPS sebagai instrumen kedaulatan moneter, gerakan emas Amai amai sebagai bentuk pengorbanan sipil, pembentukan institusi negara darurat, serta kontribusi RRI Bukittinggi dalam mempertahankan kedaulatan informasi. Temuan ini memperkaya teori historical institutionalism dan memperluas pemahaman mengenai bagaimana memori kolektif perjuangan dapat menjadi dasar legitimasi kebijakan keistimewaan daerah. Penelitian ini menegaskan pentingnya pengakuan terhadap kontribusi historis dalam penguatan identitas kota dan menawarkan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah dalam merumuskan program pelestarian nilai perjuangan. Studi ini juga membuka peluang bagi penelitian lanjutan mengenai hubungan antara sejarah perjuangan, tata kelola publik, dan manajemen konflik di tingkat pemerintah daerah

References

Ansell, C., & Torfing, J. (2021). Public governance: Strategies and challenges in collaborative innovation. Oxford University Press.

Atmasasmita, R. (2018). Politik hukum otonomi daerah di Indonesia. Jakarta: Prenadamedia Group.

Braun, V., & Clarke, V. (2019). Reflecting on reflexive thematic analysis. Qualitative Research in Sport, Exercise and Health, 11(4), 589–597. https://doi.org/10.1080/2159676X.2019.1628806

Bryson, J. M., Crosby, B. C., & Bloomberg, L. (2017). Public value governance: Moving beyond traditional public administration and the new public management. Public Administration Review, 74(4), 445–456.

Creswell, J. W. (2018). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches (4th ed.). Sage Publications.

Kurniawan, R. (2021). Aspek keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta dalam perspektif ketatanegaraan. Jurnal Konstitusi, 18(1), 1–18.

Lederach, J. P. (2015). The little book of conflict transformation. Good Books.

Mahendra, A. (2020). Historical identity and civic engagement: Evidence from Indonesian local governance. Journal of Southeast Asian Studies, 51(3), 421–439.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2020). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (4th ed.). Sage Publications.

Natsir, M. (2022). Dinamika politik PRRI dan relasi pusat-daerah dalam sejarah Indonesia. Jurnal Sejarah dan Budaya, 16(2), 145–162.

Nugroho, T., & Wicaksana, A. (2019). Oeang Republik Indonesia dan dinamika ekonomi perang kemerdekaan. Jurnal Ekonomi & Sejarah Nasional, 5(2), 113–129.

Oktaviani, D., & Putra, R. (2021). Manajemen konflik dalam pelayanan publik: Analisis kebijakan dan respons masyarakat. Jurnal Administrasi Publik Indonesia, 3(1), 22–35.

Palinkas, L. A., Horwitz, S. M., Green, C. A., Wisdom, J. P., & Hoagwood, K. (2015). Purposeful sampling for qualitative data collection and analysis in mixed method implementation research. Administration and Policy in Mental Health and Mental Health Services Research, 42(5), 533–544.

Pierson, P. (2015). Politics in time: History, institutions, and social analysis. Princeton University Press.

Prasetyo, D. (2019). Historical identity and local governance effectiveness in Indonesia. Jurnal Ilmu Pemerintahan, 12(2), 101–118.

Rahadian, F. (2020). PDRI dan keberlangsungan negara: Analisis diplomasi dan legitimasi internasional. Jurnal Sejarah Nasional, 8(1), 55–72.

Safitri, L. (2018). Peran perempuan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia: Studi kontribusi emas rakyat. Jurnal Gender & Sejarah, 10(2), 89–104.

Sari, D., & Wicaksono, B. (2022). Bukittinggi sebagai kota wisata sejarah: Potensi dan tantangan dalam pengembangan identitas lokal. Jurnal Pariwisata Nusantara, 4(1), 33–47.

Setiawan, T. (2019). PRRI dan relasi kuasa pusat–daerah: Telaah ulang dinamika politik regional Sumatera. Jurnal Politik Indonesia, 5(3), 210–229.

Suryadinata, L. (2021). Regional rebellions and the politics of centralization: Revisiting PRRI in Indonesian history. Journal of Asian Political Science, 27(2), 245–263.

Widodo, A. (2020). Birokrasi darurat dalam sejarah pemerintahan Indonesia. Jurnal Administrasi Negara, 7(1), 14–29.

Wirawan, F. (2020). Resolusi konflik negara–daerah di Indonesia: Analisis amnesti dan abolisi sebagai instrumen integrasi nasional. Jurnal Kebijakan Publik, 9(2), 76–93.

Wulandari, S. (2021). Women’s financial contribution in Indonesia’s independence war: A socio-historical study. Journal of Indonesian Social History, 12(1), 58–73.

Yin, R. K. (2018). Case study research and applications: Design and methods (6th ed.). Sage Publications.

Downloads

Published

2025-11-27