PELESTARIAN KEBUDAYAAN BATAK DALAM BENTUK PARIWISATA: PERAN MUSEUM BATAK TOMOK PULAU SAMOSIR DALAM MENJAGA PENINGGALAN BATAK
Keywords:
Museum, Budaya Batak Toba, Pelestarian BudayaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran Museum Batak Tomok dalam menjaga budaya Batak Toba serta dampaknya terhadap perekonomian warga lokal di Tomok, Pulau Samosir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung, ditambah dengan data tambahan berupa literatur yang berkaitan dengan museum, budaya Batak Toba, dan pariwisata budaya di Indonesia. Temuan dari penelitian ini mengungkapkan bahwa budaya Batak Toba menghadapi berbagai masalah akibat kemajuan zaman dan pariwisata, yang bisa mengubah nilai budaya menjadi barang dagangan. Museum Batak Tomok memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai tempat penyimpanan dokumen dan sebagai sarana pendidikan, melalui penyimpanan benda-benda budaya seperti ulos, ukiran gorga, dan patung tradisional, serta memberikan informasi yang membantu pengunjung memahami arti penting budaya Batak Toba. Hasil observasi menunjukkan bahwa museum masih mempertahankan gaya arsitektur tradisional Ruma Bolon, meskipun beberapa bagian dari bangunan tersebut membutuhkan perbaikan. Dari sudut pandang ekonomi, museum berperan sebagai penggerak ekonomi lokal melalui jumlah kunjungan wisatawan yang mendorong berbagai kegiatan ekonomi masyarakat, seperti penjualan souvenir, ulos, dan layanan wisata. Kendati demikian, kontribusi ekonomi museum belum maksimal karena adanya kendala seperti fasilitas yang terbatas, lokasi yang kurang strategis, serta dukungan pemerintah daerah yang minim. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Museum Batak Tomok memiliki peran signifikan dalam melestarikan budaya Batak Toba dan juga memberikan kontribusi kepada ekonomi lokal, tetapi perlu adanya peningkatan dalam pengelolaan dan kerjasama antara pemerintah serta masyarakat untuk mencapai keberlanjutan yang lebih baik
References
Ardika, I. W. (2018). Pariwisata budaya dan dampaknya terhadap masyarakat lokal. Jurnal Kajian Pariwisata, 20(1), 1–12. https://doi.org/10.24843/jumpa.2018.v20.i01.p01
Azzahran, A. F., & Wibowo, N. E. (2020). Peran Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga dalam pelestarian budaya lokal di era digital. Ensiklopedia of Journal, 7(2), 102–110. https://doi.org/10.33627/es.v7i2.3020
Bungin, B. (2020). Metodologi penelitian kualitatif: Aktualisasi metodologis ke arah ragam varian kontemporer. RajaGrafindo Persada.
Creswell, J. W. (2018). Qualitative inquiry and research design: Choosing among five approaches (4th ed.). SAGE Publications.
Fitriana, F., Hilman, Y. A., & Triono, B. (2020). Peran dinas pariwisata dan kebudayaan dalam upaya pelestarian kesenian budaya lokal. Jurnal Ilmu Sosial Politik, 2(1), 77–89. https://doi.org/10.33474/jisop.v2i1.4899
Geertz, C. (2017). The interpretation of cultures. Basic Books.
Hadi, S. (2020). Triangulasi data sebagai teknik validasi dalam penelitian kualitatif. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 9(2), 75–84. https://doi.org/10.35724/jish.v9i2.3450
Hutajulu, P. (2021). Transformasi budaya Batak Toba dalam konteks pariwisata Samosir. Jurnal Antropologi Indonesia, 42(1), 55–67. https://doi.org/10.7454/ai.v42i1.11012
Iskandar, A. (2021). Dokumentasi dan pelestarian nilai budaya lokal dalam penelitian sosial. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 23(3), 221–233. Remaja Rosdakarya.
Isnaini, N. F. (2020). Peran museum daerah sebagai media pelestarian warisan budaya. Jurnal Ilmu Budaya, 18(2), 145–158. https://doi.org/10.25077/jib.v18i2.389
Koentjaraningrat. (2015).Pengantarilmu antropologi. Rineka Cipta.
Lase, A., Lase, A., & Tambunan, J. I. (2025). Pelestarian Dan Revitalisasi Rumah Tradisional Batak Toba Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Di Danau Toba. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah, 19(2), 166. https://doi.org/10.47256/kji.v19i2.722
Lubis, F., Ulita, A., Sirait, G. A., Pardede, K., &. Simamora, E. P (2025). Tantangan dan Peluang dalam Melestarikan Identitas Budaya Batak Toba di Era Globalisasi. Journal of Citizen Research and Development, 2(1), 33–37. https://doi.org/10.57235/jcrd.v2i1.4048
Lubis, T. (2020). Kearifan lokal dan identitas budaya masyarakat Indonesia. Jurnal Antropologi Nusantara, 6(1), 11–24. https://doi.org/10.24036/jan.v6i1.1245
Manurung, M. (2022). Pemahaman generasi muda terhadap warisan budaya Batak. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 11(1), 66–79. https://doi.org/10.35724/jish.v11i1.3890
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (3rd ed.). SAGE Publications.
Naibaho, L. (2023). Pelestarian budaya Batak Toba melalui pendidikan dan interpretasi budaya. Jurnal Kebudayaan Nusantara, 9(2), 112–125.
Purnama, R. (2017). Fungsi kuratorial museum dalam menjaga nilai budaya lokal. Jurnal Museologi Indonesia, 4(1), 33–44.
Rahman, A. (2019). Pelestarian budaya lokal dalam dinamika pembangunan daerah. Jurnal Kebudayaan dan Pariwisata, 4(2), 98–112. https://doi.org/10.31219/osf.io/39qhd
Ritonga, A. S. (2022). Museum sebagai mediator pelestarian budaya Batak Toba di kawasan wisata Danau Toba. Jurnal Pariwisata dan Budaya, 5(2), 77–90. https://doi.org/10.31227/osf.io/5h3qk
Saefullah, A., Syibromalisi, A., & Burhanudin, D. (2018). Model pelestarian warisan budaya dan konservasi lingkungan pada Taman Purbakala Cipari. REPO: Jurnal Riset Pendidikan, 2(2), 13–25.
Siahaan, U. P., & Harris, A. (2025). Pengembangan model komunikasi pariwisata berbasis kearifan lokal di kawasan kampung Ulos Hutaraja. Jurnal Ilmu Pemerintahan, Administrasi Publik, Ilmu Komunikasi (JIPIKOM), 7(1),81–88.
Sibarani, R. (2018). Local wisdom and cultural sustainability: A study of Batak Toba culture. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 126, 012091. https://doi.org/10.1088/1755-1315/126/1/012091
Simanjuntak, R. (2019). Dinamika pelestarian budaya Batak Toba dalam modernisasi. Jurnal Masyarakat & Budaya, 21(3), 245–259. https://doi.org/10.14203/jmb.v21i3.702
Simbolon, M. (2021). Dampak pariwisata budaya terhadap ekonomi lokal masyarakat Batak Toba. Jurnal Masyarakat & Budaya, 23(1), 33–47.
Sitorus, J. R. (2020). Struktur adat dan nilai budaya Batak Toba dalam perspektif antropologi. Jurnal Antropologi Indonesia, 41(3), 211–225. https://doi.org/10.7454/ai.v41i3.12045
Spradley,J. P. (2016). Participant observation. Waveland Press.
Sugiyono. (2019). Metode penelitian kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Alfabeta.
Suryani, S., & Purnama, A. (2020). Strategi pelestarian budaya lokal dalam menjaga kesetiakawanan sosial. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, 42(2), 145–158. https://doi.org/10.31105/mipks.v42i2.2245
Sutrisno, S., Hasan, R., & Wantu, A. (2019). Optimalisasi peran museum sebagai sumber pelestarian budaya dalam pembelajaran sejarah lokal. SJPPM: Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat, 1(3), 47–56. https://doi.org/10.37905/sjppm.v1i3.147
Sztompka, P. (2018). Cultural trauma and social change. Cambridge University Press.
Wahyudi, M. (2021). Pelestarian budaya sebagai identitas komunitas lokal. Jurnal Ilmu Budaya, 19(3), 225–238. https://doi.org/10.25077/jib.v19i3.455
Wulandari, A., & Setiawan, H. (2020). Dampak ekonomi objek wisata budaya terhadap pendapatan masyarakat. Jurnal Ekonomi dan Sosial, 9(1), 77–90. https://doi.org/10.33633/jes.v9i1.3451
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Dicky Alexander Rajaguk Guk, Dwi Anggraini, Jonatan Pardamean Simanungkalit, Riana Debora Br Tarigan, Kheni Nazwa, Flores Tanjung

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.










