Analisis Kebijakan dan implementasi Posbindu PTM di Puskesmas Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua

Authors

  • Yunita Irianti Mangonto Program Studi Administrasi Kesehatan, Fakultas Ilmu Administrasi dan Bisnis, Institut Swadiri
  • Ria Romantir Program Studi Administrasi Kesehatan, Fakultas Ilmu Administrasi dan Bisnis, Institut Swadiri
  • Antonius Satrio Wicaksono Dosinaeng Program Studi Administrasi Kesehatan, Fakultas Ilmu Administrasi dan Bisnis, Institut Swadiri
  • Yohanes Saway Program Studi Administrasi Kesehatan, Fakultas Ilmu Administrasi dan Bisnis, Institut Swadiri
  • Mince Touw Program Studi Administrasi Kesehatan, Fakultas Ilmu Administrasi dan Bisnis, Institut Swadiri

Keywords:

Penyakit tidak menular

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) telah muncul sebagai tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, yang memerlukan tindakan pencegahan yang efektif seperti program Posbindu. Studi ini mengevaluasi pelaksanaan dan dampak Posbindu PTM di Puskesmas Harapan, dengan fokus pada tren prevalensi PTM terkait usia dan pendidikan. Pendekatan metode campuran digunakan, menggabungkan data kuantitatif dari catatan kesehatan dengan wawancara kualitatif yang melibatkan petugas kesehatan masyarakat dan penduduk setempat. Temuan tersebut mengungkapkan prevalensi PTM yang lebih tinggi, terutama di antara individu berusia 48 tahun ke atas, sementara tingkat pendidikan secara signifikan memengaruhi kesadaran dan perilaku kesehatan. Secara khusus, individu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi menunjukkan pengetahuan yang lebih baik tentang risiko kesehatan, namun banyak yang masih mengalami PTM, yang menunjukkan bahwa pendidikan saja tidak cukup. Tantangan seperti keterbatasan dana, pelatihan yang tidak memadai untuk kader kesehatan, dan keterlibatan masyarakat yang rendah secara signifikan menghambat pelaksanaan program Posbindu yang efektif. Pembahasan menekankan perlunya peningkatan pendidikan kesehatan dan keterlibatan masyarakat secara aktif untuk memaksimalkan manfaat inisiatif Posbindu. Selain itu, strategi untuk meningkatkan alokasi sumber daya dan meningkatkan partisipasi masyarakat direkomendasikan untuk memperkuat jangkauan dan efektivitas program. Kesimpulannya, penguatan program Posbindu PTM sangat penting untuk mengurangi faktor risiko PTM dan meningkatkan hasil kesehatan secara keseluruhan di masyarakat, sehingga berkontribusi pada populasi yang lebih sehat dan lebih terinformasi.

 

Kata Kunci : Penyakit tidak menular, posbindu PTM, kesehatan masyarakat

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amanda, D., & Martini, S. (2018). Hubungan Karakteristik dan Obesitas Sentral dengan Kejadian Hipertensi. Jurnal Berkala Epidemiologi , 6 (1), 43-50.

Azmi, Nasution, A. W. (2019). Analisis Faktor Kesadaran Literasi Keuangan Syariah Mahasiswa Keuangan Dan Perbakan Syariah. Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah, 7(1), 40

Depkes RI, 2005; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 23 tahun 2005 Tentang Kesehatan; Jakarta; Hal 1. Fisioterapi Indonesia; Jakarta; Hal.5.

Direktorat P2PTM. Buku Pedoman Penyakit Tidak Menular. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular; 2019. 101 p.

Fuadah, D. Z., & Rahayu, N. F. (2018). Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular (PTM) pada Penderita Hipertensi. Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery), 5(1), 020-028.

Hosni, K., Afandi, D., Yunita, J., Jepisah, D. and Hanafi, A., 2020. Analisys of the Implementation of Non-Communicable Disease Control Programs in Posbindu PTM Puskesmas Rokan IV Koto I Districs Rokan Hulu: Analisis Pelaksanaan Program Pengendalian Penyakit tidak Menular di Posbindu PTM Puskesmas Rokan IV Koto I Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health), 6(2), pp.135-146.

Juliana, Suhadi, Sety LO. 2018. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asam urat pada usia 20-44 tahun di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat. 3(2): 1-13.

Mashdariyah, A. dan Rukanah. 2019, “Peran Masyarakat dalam Kegiatan Posbindu PTM di Kelurahan Lumpur Kabupaten Gresik Tahun 2019,” Midwiferia Jurnal Kebidanan, 5(2), hal. 1–11. doi: 10.21070/mid.v5i2.2767.

Megasari, N.L.A. and Wahyudi, A.S., 2022. Efforts to empowerment the Community and Health Involunters Related to Non-Communicable Diseases (PTM) through Strengthening Posbindu. Science Midwifery, 10(4), pp.2510-2517.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nurtanto, M. (2017). Hubungan tingkat pendidikan keluarga dan asal sekolah terhadap motivasi belajar mahasiswa pendidikan teknik mesin di UNTIRTA Serang. Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Universitas Muhamadiyah Purworejo, 09(02), 213–219.

Parinduri, S.K., 2018. Management, Communication, Partnership, and Innovation Factors in Posbindu PTM Implementation Process in Gunung Batu Bogor City. Journal of Indonesian Health Policy and Administration, 3(1), pp.31-38.

Prihastuti, R., Wibowo, T.A. and Misinem, M., 2018, March. Surveillance system evaluation of non-communicable diseases through integrated community-based intervention called ‘Posbindu PTM’in Wonosobo district, Central Java province, Indonesia. In 3rd UGM Public Health Symposium.

Pongtiku, A., & Kayame, R. (2019). Metode penelitian: Teori kualitatif. Bogor: In Media.

Rohkuswara, T. D. and Syarif, S. (2017) „Hubungan Obesitas dengan Kejadian Hipertensi Derajat 1 di Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu)

Rahadjeng, E. and Nurhotimah, E., 2020. Evaluasi pelaksanaan posbindu penyakit tidak menular (Posbindu PTM) di lingkungan tempat tinggal. Jurnal Ekologi Kesehatan, 19(2), pp.134-147.

Siswati, T., Margono, Husmarini, N., Purnamaningrum, Y.E. and Paramashanti, B.A., 2022. Health-promoting university: the implementation of an integrated guidance post for non-communicable diseases (Posbindu PTM) among university employees. Global Health Promotion, 29(3), pp.31-39.

Sari Aprianti, R., , G. M., & Kusum, T. (2018). Factors Correlated with the Intention of Iron Tablet Consumption among Female Adolescents. Jurnal Ners, 123-127.

Saputra, M. H., Muhith, A., & Fardiansyah, A. (2017). Analisis Sistem Informasi Faktor Risiko Hipertensi Berbasis Posbindu Di Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo. Publikasi Hasil Pengabdian, (1), 7-17

Shapiro, S., Venet, W., Strax, P., Venet, L., & Roeser, R. (1985). Selection, follow-up, and analysis in the Health Insurance Plan Study: a randomized trial with breast cancer screening. Natl Cancer Inst Monogr, 67(May), 65-74.

Suhbah, W. D., Suryawati, C., & Kusumastuti, W. (2019).Evaluasi Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) Puskesmas Sukolilo I Kabupaten Pati.Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 7(4), 647-657.

Widyasari N. 2017. Hubungan karakteristik responden dengan risiko diabetes mellitus dan dyslipidemia Kelurahan Tanah Kalikedinding. Jurnal Berkala Epidemiologi. 5(1): 130-141.

Downloads

Published

2024-10-08

How to Cite

Yunita Irianti Mangonto, Ria Romantir, Antonius Satrio Wicaksono Dosinaeng, Yohanes Saway, & Mince Touw. (2024). Analisis Kebijakan dan implementasi Posbindu PTM di Puskesmas Harapan, Kabupaten Jayapura, Papua. Jurnal Intelek Insan Cendikia, 1(8), 3304–3319. Retrieved from https://jicnusantara.com/index.php/jiic/article/view/1078