Literture Review: Kandungan Nutrisi Pakan Kelinci di Indonesia

Authors

  • Aini Syafitri Universitas syiah Kuala
  • Salsabila Al Chusna Universitas syiah Kuala
  • Uswah Zilhaya Universitas syiah Kuala
  • Allaily Allaily Universitas syiah Kuala
  • Firdus Firdus Universitas syiah Kuala

Keywords:

kandungan nutrisi, pertumbuhan, pakan kelinci

Abstract

Peternakan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengembangbiakkan hewan ternak sehingga memperoleh manfaat dari hewan ternak tersebut, seperti peternakan kelinci. Kelinci memiliki banyak manfaat yang berpotensi nilai jual ekonomis, yakni sebagai penyedia bahan makanan, kulit bulu, hewan peliharaan (hias), dan objek penelitian. Namun, dalam beternak kelinci diperlukan pengetahuan tentang kebutuhan nutrient yang dibutuhkan seperti protein, energi, dan mineral. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi dari pakan kelinci dan pengaruhnya terhadap kualitas dari kelinci sebagai hewan ternak atau hewan peliharaan dan pengaruh pertumbuhan kelinci yang diternakkan sebagai hewan peliharaan. Kajian yang dimuat berupa artikel jurnal dari tahun 2014-2024 menggunakan database Google Scholar dan Science Direct yang berfokus pada kandungan nutrisi pakan kelinci. Kandungan protein tertinggi diperoleh dari bungkil kedelai (45,44%), serat tertinggi dari Alang-alang (40,4%), karbohidrat tertinggi fermentasi serbuk gergaji (75,54%), lemak tertinggi dari tepung biji karet (49.39%). Pakan yang baik untuk meningkatkan bobot badan harian kelinci adalah pemberian 35% daun wortel (DW), 35% daun kangkung (DK) + 30% konsentrat (K) dengan rata rata peningkatan sebesar 42.33 gram/hari. Pemberian pakan berupa mash dan pasta lebih baik dibandingkan bentuk padat/pellet.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ainayya, A. A., Dharmawan, A., & Gofur, A. (2020). Efek penambahan bungkil kedelai pada pakan terhadap pertambahan berat kelinci (Oryctolagus cuniculus). Jurnal Ilmu Hayat, 4: 10–17. https://doi.org/10.33474/e-jbst.v6i2.391

Anggara, S. I., Amrullah, A. H. K., & Badarina, I. (2022). Pemberian pakan komplit mengandung tepung daun Gliricidia sepium terhadap kecernaan bahan kering, bahan organik, dan serat kasar pada kelinci rex. Buletin Peternakan Tropis, 3: 111–120. https://doi.org/10.31186/bpt.3.2.111-120

Fadhilah, I. N., Octaviani, V., & Kurniasih, N. (2022). Nilai nutrisi (analisis proksimat) ampas kelapa terfermentasi sebagai pakan kelinci. Gunung Djati Conference Series, 7: 83–88.

Fitasari, E., & Thiasari, N. (2019). Substitusi ampas tahu terfermentasi Lactobacillus plantarum pada formulasi pakan terhadap kandungan nutrisi daging kelinci fase grower. TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production, 20: 127–134. http://dx.doi.org/10.21776/ub.jtapro.2019.020.02.5

Fitroh, B. A., & Dughita, P. A. (2022). Pengaruh kombinasi pemberian hijauan dan konsentrat dengan bentuk yang berbeda terhadap performa kelinci jantan new zealand white. Baar: Bulletin of Applied Animal Research, 4: 18–22. https://doi.org/10.36423/baar.v4i1.921

Harahap, A. E., Saleh, E., & Nurjannah, N. (2019). Penampilan produksi kelinci periode pertumbuhan yang diberi pakan wafer limbah daun ubi jalar (Ipomea batatas) dengan penambahan berbagai level molases. Jurnal Peternakan, 16: 55–60. http://dx.doi.org/10.24014/jupet.v16i2.7228

Hasibuan, F. R., Siregar, A. H. M., Roji, F., & Jupani, I. A. (2024). Pengaruh penggunaan tepung daun belimbing manis (Averrhoa carambola L.) sebagai substitansi pakan kelinci terhadap berat badan. El-Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4: 25–33. https://doi.org/10.47467/elmujtama.v4i1.369

Lidiyawati, A., Faradila, R., & Khopsoh, B. (2022). Evaluasi kecukupan nutrien pakan kelinci bunting new zealand white pada peternakan kelinci di Kecamatan Nglegok Blitar. Musamus Journal of Livestock Science, 5: 45–52.

Lidiyawati, A., Faradila, R., Khopsoh, B., Haryuni, N., Lestariningsih, L., & Afrilia, T. (2021). Introduksi berbagai hijauan sebagai sumber serat pakan kelinci di Desa Nglegok Kabupaten Blitar. Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Nusantara (JPPNu), 3: 98–103.

Lubis, A. P. (2017). Penentuan jenis kelinci pedaging terbaik dengan menggunakan metode fuzzy muti criteria decision making. Jurteksi (Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi), 4: 57–64. https://doi.org/10.33330/jurteksi.v4i1.24

Majiid, A. R., Mukodiningsih, S., & Sumarsih, S. (2020). Pengaruh penggunaan rumput laut dalam pellet pakan kelinci terhadap tingkat kekerasan, durabilitas dan organoleptik pellet. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 15: 360–366. https://doi.org/10.31186/jspi.id.15.4.360

Marhaeniyanto, E., Rusmiwari, S., & Susanti, S. (2015). Pemanfaatan daun kelor untuk meningkatkan produksi ternak kelinci new zealand white. Buana Sains, 15: 119–126. https://doi.org/10.33366/bs.v15i2.369

Marhaeniyanto, E., & Susanti, S. (2017). Penggunaan konsentrat hijau untuk meningkatkan produksi ternak kelinci new zealand white. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 27: 28–39. https://doi.org/10.21776/ub.jiip.2017.027.01.04

Maryani, A., Kardaya, D., & Dihansih, E. (2015). Performa produksi kelinci lokal yang diberikan pakan tambahan tepung daun sirsak (Annona muricata L.) dan zeolit. Jurnal Peternakan Nusantara, 1: 17–24. https://doi.org/10.30997/jpnu.v1i1.149

Mas’ud, C. S., Tulung, Y. L. R., Umboh, J., & Rahasia, C. A. (2015). Pengaruh pemberian beberapa jenis hijauan terhadap performans ternak kelinci. Jurnal Zootek, 35: 289–294. https://doi.org/10.35792/zot.35.2.2015.8494

Muhammad, I. F. N., Afriani, D. T., & Hasan, U. (2022). Pemberian kombinasi pakan ekstrak bayam dan ekstrak kangkung pada media kultur infusoria terhadap kepadatan populasi dan indeks keragamannya. Jurnal Aquaculture Indonesia, 2: 15–27. https://doi.org/10.46576/jai.v2i1.2049

Nanda, V. S., Ari, N. O. K., & Widyasworo, A. (2019). Perbedaan jenis pakan terhadap pertambahan bobot badan dan mortalitas kelinci di Kabupaten Blitar. Jurnal Aves, 13: 33–44. https://doi.org/10.35457/aves.v12i1.1132

Nugroho, S. S., Budhi, S. P. S., & Panjono, P. (2012). Pengaruh penggunaan konsentrat dalam bentuk pelet dan mash pada pakan dasar rumput lapangan terhadap palatabilitas dan kinerja produksi kelinci jantan. Buletin Peternakan, 36: 169–173. https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v36i3.1625

Puger, A. W., Nuriyasa, I. M., Puspany, E., & Mastika, I. M. (2016). Kecernaan pakan kelinci lokal (Lepus nigricollis) yang diberi pakan multi nutrient block berbasis rumput lapangan. Majalah Ilmiah Peternakan, 19: 121–124. https://dx.doi.org/10.24843/MIP.2016.v19.i03.p07

Rasmi, A. S., Harahap, A. E., & Hidayati, H. (2020). Penampilan produksi kelinci fase pertumbuhan menggunakan wafer ransum komplit berbahan tepung inti biji karet. Jurnal Sains Peternakan, 8: 1–11. https://doi.org/10.21067/jsp.v8i01.4447

Rinanto, A. U., Kustanti, N. O. A., & Widigdyo, A. (2018). Pengaruh penggunaan tepung daun belimbing manis (Averrhoa carambola L.) sebagai substitusi pakan kelinci terhadap performa kelinci Hyla hycole. Jurnal Aves, 12: 9–20. https://doi.org/10.35457/aves.v12i1.1132

Risyahadi, S. T., Sukria, H. A., Taryati, A., Irawan, S., & Wijaya, H. (2022). Pelatihan formula pakan kelinci berbahan pakan lokal studi kasus kagoda rabbit farm Bogor. Madaniya, 3: 517–525. https://doi.org/10.53696/27214834.243

Rizkiyah, M., & Agustina, D. K. (2016). Pemanfaatan fermentasi batang pisang (gedebog) sebagai pakan alternatif ternak kelinci. Maduranch, 1: 13–16. http://dx.doi.org/10.53712/maduranch.v1i1.44

Sanger, M. A., Sritiasni, Zurahmah, N., & Syaefullah, B. L. (2022). Pemberian pakan substitusi fodder jagung terhadap produktifitas ternak kelinci. Prosiding Seminar Nasional Pembangunan Dan Pendidikan Vokasi Pertanian, 3: 373–380. https://doi.org/10.47687/snppvp.v3i1.322

Soleh, A. R., Amrullah, A. H. K., & Badarina, I. (2022). Efek pemberian pakan komplit mengandung tepung daun gamal (Gliricidia sepium) terhadap pertumbuhan kelinci rex. Buletin Peternakan Tropis, 3: 96–102. https://doi.org/10.31186/bpt.3.2.96-102

Sudolar, N. R., & Zhafirah, A. Y. (2019). Perbandingan pakan buatan dan pakan komersial untuk pakan kelinci. Jurnal Ilmiah Respati, 10: 58–62. https://doi.org/10.52643/jir.v10i1.367

Supartini, N., & Trisiwi, H. F. (2017). Suplementasi serbuk gergaji dengan probiotik untuk pakan kelinci. Buana Sains, 16: 151–158. https://doi.org/10.33366/bs.v16i2.421

Wahyuningrum, M. A. (2019). Kandungan nutrisi pakan ternak kelinci new zealand white bersumber dari beberapa jenis limbah sayuran pasar. Jurnal Ilmiah Respati, 10: 10–13. https://doi.org/10.52643/jir.v10i1.370

Warsito, S. H., Widodo, O. S., & Wulandari, S. (2018). Pengetahuan manajemen peternakan dan pemanfaatan hasil ternak sebagai sumber gizi masyarakat di Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk. Jurnal Layanan Masyarakat Universitas Airlangga, 2: 69–71. https://doi.org/10.20473/jlm.v2i2.2018.69-71

Yuliyanto, N. F., Purbowati, E., & Winarti, R. A. (2019). Productivity of new zealand white rabbits with different feeding of fiber source. Baar: Bulletin of Applied Animal Research, 1: 30–34. https://doi.org/10.36423/baar.v1i2.270

Downloads

Published

2024-11-13

How to Cite

Literture Review: Kandungan Nutrisi Pakan Kelinci di Indonesia. (2024). Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara, 1(5), 8031-8045. https://jicnusantara.com/index.php/jicn/article/view/1426

Similar Articles

1-10 of 71

You may also start an advanced similarity search for this article.

Most read articles by the same author(s)