Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Mengatasi Kesulitan Siswa Untuk Membaca Al-Qur’anDi SMA Negeri 1 Matan Hilir Utara

Abstract

Guru dalam pendidikan memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam membina perilaku keagamaan peserta didik di lingkungan sekolah. Selain sebagai pendidik, guru juga berperan sebagai figur pengganti orang tua yang harus memiliki sikap profesional. Tugas-tugas guru meliputi mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Oleh karena itu, sikap profesional guru sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan yang baik. Adapun tujuan penelitian ini: Pertama, untuk menganalisis upaya guru Pendidikan Agama Islam mengatasi kesulitan siswa untuk membaca Al-Qur’an di SMA Negeri 1 Matan Hilir Utara. Kedua, untuk menganalisis faktor pendukung dan penghambat guru Pendidikan Agama Islam mengatasi kesulitan siswa untuk membaca Al-Qur’an di SMA Negeri 1 Matan Hilir Utara. Dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian yang telah diteliti oleh penulis bahwa salah satu upaya yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dan sekolah mengatasi kesulitan siswa untuk membaca Al-Qur’an yakni: pertama, membentuk kegiatan Ekstrakurikuler Rohis. Kedua, kerjasama dengan orang tua. Ketiga, pengadaan tes dan evaluasi. Keempat, pemberian motivasi dan pembinaan kepada siswa. Kemudian terdapat juga beberapa faktor yang menghambat guru Pendidikan Agama Islam dalam membantu siswa mengatasi kesulitan belajar membaca AlQur'an di SMA Negeri 1 Matan Hilir Utara, antara lain: yaitu: Pertama, Keterbatasan waktu. Kedua, Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan guru. Ketiga, Keterbatasan sumber belajar. Keempat, Kurangnya motivasi siswa. Kelima, Kurangnya dukungan orang tua. Selain itu juga, terdapat pula faktor-faktor yang mendukung guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kesulitan siswa untuk membaca Al-Qur’an di SMA Negeri 1 Matan Hilir Utara, antara lain: Pertama, Dukungan dari pihak sekolah. Kedua, Motivasi guru. Ketiga, Adanya keterlibatan orang tua. Keempat, Penggunaan metode pembelajaran yang efektif. Kelima, Kerja sama antar guru.